Garuda Jawab Tantangan Menperindag RI

Date:

Tangerang, Banten Hits.com –  Tantangan untuk membuat bengkel khusus perbaikan mesin pesawat kepada Garuda Indonesia akhirnya terealisasi. Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonsia, MS Hidayat, Rabu (20/2/2013) mengaku puas dengan berdirinya Engine Shop Capabilities GMF AeroAsia. Hidayat mengaku, Garuda Indonesia sudah berhasil menjawab tantangannya.

Tangerang, Banten Hits.com –  Tantangan untuk membuat bengkel khusus perbaikan mesin pesawat kepada Garuda Indonesia akhirnya terealisasi. Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonsia, MS Hidayat, Rabu (20/2/2013) mengaku puas dengan berdirinya Engine Shop Capabilities GMF AeroAsia. Hidayat mengaku, Garuda Indonesia sudah berhasil menjawab tantangannya.

“Beberapa waktu lalu saya sempat menantang Garuda Indonesia lewat pak Satar. Cobalah itu jangan beli mesin atau perbaiki mesin di luar mulu, coba buat sendiri di Indonesia,” ujar Hidayat, seusai peresmian bengkel untuk mesin CFM56-7B di Hanggar Garuda Indonesia .

Akhirnya, Hidayat mengaku, tantangan tersebut terjawab sudah oleh Garuda Indonesia dengan berdirinya bengkel tersebut. Tidak hanya untuk perbaikan dan perawatan mesin milik Garuda Indonesia saja, Hidayat mengatakan, ini (Engine Shop) membuka peluang bagi maskapai asing di negara tetangga Indonesia, untuk melakukan servis di Engine Shop tersebut.

Untuk diketahui, hari ini Garuda Indonesia dan General Electric (GE), meluncurkan engine test cell untuk Garuda Maintenance Facility (GMF AeroAsia). Peluncuran ini dikatakan Emirsyah Satar,Direktur Utama Garuda Indonesia adalah untuk mengembangkan kemampuan pemeliharaan dan servis mesin (engine shop capabilities) dari GMF AeroAsia, sesuai dengan keselamatan dan pemeliharan internasional.

Fasilitas bengkel ini dikatakan Emir diperuntukkan bagi mesin jenis CFM56-7B dan berfungsi untuk menguji mesin pesawat, guna memenuhi persyaratan ketat sebelum dipasang pada sayap pesawat. “Engine test cell ini terdiri dari sebuah ruang besar, di mana mesin pesawat akan digantung dan diukur melalui berbagai sensor yang menyerupai berbagai kondisi terbang,” jelas Satar.

Nantinya untuk mesin CFM56-7B, Garuda Indonesia melalui GMF AeroAsia, akan menyervis 150 mesin jenis tersebut pertahunnya. Sehingga pada tahun 2016, sudah dapat memenuhi kebutuhan pasar.

Sementara itu, menurut Ricard Budihadianto, selaku President and CEO GMF AeroAsia, hingga hari ini terdapat 314 mesin CFM56-7B yang beroperasi di Indonesia, dan 566 mesin di Asia Pasifik. Dikatakannya juga hingga 2020 nanti, jumlah tersebut pun terus bertambah tiap tahunnya sebesar 13 persen. Jumlah tersebut, ucap Ricard merupakan peluang pasaar yang besar. Dan pastinya sesuatu yang menguntungkan bagi GMF AeroAsia. (Ningrum)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...