Lebak- Pemerintah Kabupaten Lebak mengizinkan seluruh wisata di Kabupaten Lebak untuk beroperasi pada libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru.
Ya, kebijakan itu diterapkan seiring dengan status Kabupaten Lebak yang berada di PPKM Level 2.
Meski demikian, daerah yang dinahkodai Iti Octavia Jayabaya-Ade Sumardi ini tetap membatasi kunjungan wisatawan.
Berdasarkan Intukri Bupati (Inbup) nomor 30 Tahun 2021 tentang PPKM level 2 kunjungan wisatawan dibatasi hanya 25 persen.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadin meminta para pengelola untuk mengikuti instruksi bupati. Ia juga mendorong agar mereka menerapkan protokol kesehatan ketat.
Bukan tanpa alasan, permintaan itu dilontarkan mantan Sekdis Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lebak karena kunjungan wisatawan saat libur Nataru akan membludak.
“Ikuti aturan pemerintah yang memperbolehkan pengunjung hanya 25 persen, serta terapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Imam kepada awak media, Senin, 27 Desember 2021.
Tidak hanya membatasi jumlah pengunjung, pengelola juga diwajibkan menerapkan aplikasi PeduliLindungi sebagai langkah pencegahan terjadinya kerumunan di masa libur Nataru maupun di momen lainnya.
“Pengelola harus menerapkan aplikasi PeduliLindungi, agar tidak terjadi klaster baru Covid-19 di libur Nataru. Jangan sampai abaikan, ini untuk kepentingan bersama dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Bumi Multatuli,”tegas Imam.
“Saya harap momen ini (objek wisata di buka) menjadi momentum bagi pengelola untuk meningkatkan kembali omzetnya,”tambahnya.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Lebak, Firman Rahmatullah tak bosan – bosan mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi penggunakan protokol kesehatan sebagai dasar mencegah penyebaran Covid-19.
“Penyebaran Covid-19 saat ini masih terjadi, bahkan varian baru Covid-19 yakni Omicron sudah menjalar ke penjuru dunia termasuk di Indonesia. Saya harapkan masyarakat tetap di rumah untuk merayakan libur Nataru, terkecuali keluar rumah dengan kepentingan yang urgen,” pungkasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
