Hingga H-3 Lebaran 2024, Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Mencapai 65 Persen

Date:

Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mendampingi Menko PMK, Muhadjir Efendi saat melakukan pemantuan di Pelabuhan Merak, Minggu, 7 April 2024. (FOTO: bantenprov.go.id)

Berita Banten – Hingga H-3 menjelang Lebaran 2024 atau Minggu, 7 April 2024, lonjakan penumpang di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon sudah mencapai 65 persen.

Hal tersebut diketahui setelah Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK, Muhadjir Effendy bersama Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, dan Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar meninjau Pelaksanaan Arus Mudik Idul Fitri 1445 H di Pelabuhan Penyeberangan Merak dan Pelabuhan Ciwandan, Kota Cilegon, Minggu, 7 April 2024.

Selain meninjau pelaksanaan mudik, Muhadjir, Budi Karya dan Al Muktabar beserta jajaran juga menggelar evaluasi pelaksanaan mudik yang telah berlangsung beberapa hari ke belakang.

Pergerakan Kapal dari Merak ke Bakauheni Ditingkatkan

Antrean Kendaraan di Pelabuhan Merak
FOTO ILUSTRASI antrean kendaraan pemudik di Pelabuhan Merak. (Dok. BantenHits.com)

Muhadjir dan Budi Karya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terlibat, terutama Kapolda Banten dan Pj Gubernur Banten yang terus secara intens melakukan pemantauan arus mudik di Banten.

“Alhamdulillah berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan penanganan penyeberangan mudik hingga saat ini berjalan lancar dan baik. Saya ucapakan terima kasih terutama kepada Kapolda Banten dan Pj Gubernur Banten yang terus secara intens melakukan pemantauan,” kata Muhadjir dikutip BantenHits.com dari laman resmi Pemprov Banten.

Meski demikian, lanjutnya, pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap perkembangan arus mudik yang sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan.

Berdasarkan catatan, arus mudik lebaran ini sudah terjadi lonjakan yang luar biasa sekitar 65 persen. Oleh karenanya dibutuhkan sebuah kebijakan baru untuk memaksimalkan pelayanan arus mudik lebaran.

“Kita mengambil kebijakan untuk sekarang ini kapal yang dari Merak ke Bakauheni itu hanya mengantar penumpang saja. Semuanya. Setelah itu langsung balik lagi tanpa mengangkut penumpang. Jadi tidak ada lagi skema 73 atau 43 itu tidak ada,” ujarnya.

Kemudian, untuk kapal yang memuat dan bongkar penumpang itu hanya diberlakukan bagi kapal yang berasal dari Pelabuhan Ciwandan ke Bakauheni atau ke Panjang. Dengan begitu, volume pergerakan kapal yang dari Merak ke Bakauheni akan lebih sering.

“Karena berdasarkan laporan kondisi di Pelabuhan Merak ini antriannya cukup Panjang. Sementara di Pelabuhan Ciwandan sedikit longgar,” ucapnya.

Terus Berikan Layanan Maksimal untuk Pemudik

Al Muktabar mengungkapkan, Provinsi Banten merupakan daerah penyangga antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Karenanya, Provinsi Banten mempunyai peranan yang cukup vital dalam menyukseskan pelaksanaan arus mudik lebaran.

“Oleh karena itu, kami bersama Kapolda Banten dan jajaran serta seluruh stakeholder terus melakukan pemantauan perkembangan yang terjadi di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan untuk pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua,” ungkapnya.

Menurut Al Muktabar, secara umum pelaksanaan mudik lebaran ini berjalan lancar dan baik. Meski demikian, pihaknya terus melakukan berbagai evaluasi guna perbaikan agar pelaksanaan mudik berjalan lebih baik lagi ke depannya.

“Tadi kita baru saja melaksanakan Rakor evaluasi. Banyak hal yang dibicarakan, tentunya itu untuk kebaikan bersama. Kita ingin mudik tahun ini juga sukses dengan baik seperti mudik tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Al Muktabar, berbagai kebijakan juga diterapkan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada para pemudik.

Di tahun ini, jumlah pemudik yang melalui jalur Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan diprediksi meningkat.

“Termasuk pada saat ini, ada beberapa kebijakan yang diberlakukan oleh Pemerintah Pusat dalam mengurai kepadatan antrian pemudik,” pungkasnya.

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related