Cilegon – Chaidar Firmansyah Akbar warga Grogol, Kota Cilegon terancam akan dilaporkan kepada pihak kepolisian oleh pengurus PDIP, lantaran kicauannya disebuah media sosial ( Medsos ) dianggap menyudutkan Partai dibawah kepemimpinan Megawati Sukarno Putri tersebut.
Akibat kicauanya para netizen membalas komentarnya di jejaring sosial Facebook, membuat Chaidar langsung berinisiatif dan mengambil langkah untuk menyampaikan permohonan maaf.
“Saya secara pribadi mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengurus dan kader PDIP seluruh Indonesia khususnya pengurus dan kader PDIP Kota Cilegon, Provinsi Banten atas komentar yang telah saya buat di media sosial atau facebook terkait PDIP. Dan saya telah menghapus komentar yang telah saya buat, dan ini adalah pembelajaran politik untuk saya dan bagi kita semua. Dan saya tidak akan lagi melakukan perbuatan tersebut,” ungkap Akbar dalam sebuah konferensi pers bersama pengurus DPC PDIP Kota Cilegon, Senin (13/2/2017).
Akbar mengaku, pernyataan permohonan maaf tersebut tidak ada satu pihak manapun yang melakukan penekanan.
“Permohonan maaf ini yang saya buat, tanpa adanya tekanan sedikit pun dan dengan kesadaran saya sendiri,” imbuhnya.
Ketua Bidang Hukum DPC PDIP Kota Cilegon, Tubagus Amrin mengatakan, dengan mendengarkan permohonan maaf Chaidar yang dituangkan dalam tulisan tersebut, pihaknya akan segera melakukan rapat untuk mempertimbangkan pernyataan Chaidar kepada PDIP.
“KIta terima permohonan maaf ini dan selanjutnya akan disampaikan dalam rapat PDIP. Kebetulan juga saya adalah ketua bidang hukum ada dua langkah yakni proses hukum atau tidak. Tapi yang jelas permohonan maaf secara tertulis ini akan pertimbangkan,” katanya.
Saat disinggung terkait postingan Chaidar di media sosial, menurut Amrin, postingan Akbar tersebut sudah sangat tendensius dan mengarah fitnah serta pencemaran nama baik.
“Intinya terkait permohonan maaf ini, kita menggelar rapat di DPC PDIP,” pungkasnya.(EP)
