Dispora Pandeglang Sebut Pembangunan Skatepark Tak Perlu Libatkan Komunitas

Date:

Pandeglang – Pecinta olahraga skateboard dan BMX di Kabupaten Pandeglang mengeluhkan skatepark yang baru dibangun di Stadion Kuranten, Kecamatan Majasari.

 

Skatepark yang menelan anggaran sebesar Rp200 juta dan baru selesai pada bulan Juli 2017 dianggap mubazir karena dinilai tidak dinilai bisa dimanfaatkan. Pengerjaan skatepark dinilai dilakukan asal-asalan karena tidak sesuai standar lantaran obstacle (rintangan) di arena tersebut dianggap membahayakan pemain.

BACA JUGA: Skatepark Ratusan Juta di Stadion Kuranten Pandeglang Mubazir

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pandeglang Muhamad Amri membantah jika pembangunan skatepark tanpa perencanaan yang matang dan telah sesuai dengan spesifikasi.

Ditemui di Gedung Setda Pandeglang, Senin (14/8/2017), Amri juga menegaskan, dispora tidak perlu melibatkan komunitas dalam pembangunan tersebut karena sudah menggandeng konsultan yang ahli di bidang tersebut.

“Dari mana dasarnya membangun harus melibatkan mereka (komunitas-red). Kata konsultan itu sudah bagus dan sesuai perencanaan,” tegasnya.

Ia juga menolak usulan agar mengubah tata letak obstacle. Hal itu kata Amri menyalahi aturan.

“Kami konsul dulu dengan konsultan. Tidak bisa serta merta begitu (membongkar). Memang speknya seperti itu tidak bisa diubah. Kalau dibongkar tidak bisa, nanti menyalahi aturan,” jelasnya.

“Kalau memang dianggap tidak sesuai dengan spek, nanti kami minta pemborongnya perbaiki, mumpung sekarang masih dalam tahap pemeliharaan. Kalau diperbaiki mungkin bisa saja masuk ke pemeliharaan, hanya saja perlu anggaran tambahan untuk pemeliharaan,” pungkasnya.

Sementara itu, mantan Sekretaris Dispora Pandeglang Mustandri menambahkan, skatepark telah memenuhi syarat. Sebelum dibangun, pihak konsultan telah melakukan studi banding ke Bandung.

“Kami membuat DED (Detail Engineering Design) bukan sembarangan, dibuat oleh konsultan. Itu sudah memenuhi syarat, kalau umpamanya mau banyak obstacle, luasnya harus lebih besar. Konsultan juga membuat skatepark tidak sembarangan, sudah studi banding ke Bandung,” ucap Mustandri.

Pria yang kini menjaba sebagai Kabag Humas Setda Pandeglang justru membandingkan skatepark yang dimiliki Surabaya. Skatepark di Pandeglang kata dia punya kualitas yang lebih baik dan jumlah yang lebih banyak ketimbang skatepark di Surabaya.

“Justru jika dibandingkan dengan Surabaya, obstaclenya lebih banyak di sini dan lebih bagus. Kalau mau tidak pakai silakan saja hak mereka. Yang punya skateboard dan BMX kan bukan mereka saja,” ucap Mustandria dengan nana kesal.(Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...