Pekerja di Industri Rumahan Kuali, Alami Siksa Mirip Jaman Rodi

Date:

foto ilustrasi diambil dari www.google.comTangerang, Banten Hits.com – Sebuah industri rumahan pembuat kuali di Kabupaten Tangerang, Banten, diduga melakukan kekerasan dan pelanggaran HAM berat terhadap sejumlah karyawannya.

Dugaan kekerasan ini muncul setelah seorang pekerja di tempat tersebut, Jajang Nurjaman (19), pemuda asal Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kabur dari tempatnya bekerja itu karena tak tahan dengan siksaan.

foto ilustrasi diambil dari www.google.comTangerang, Banten Hits.com – Sebuah industri rumahan pembuat kuali di Kabupaten Tangerang, Banten, diduga melakukan kekerasan dan pelanggaran HAM berat terhadap sejumlah karyawannya.

Dugaan kekerasan ini muncul setelah seorang pekerja di tempat tersebut, Jajang Nurjaman (19), pemuda asal Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kabur dari tempatnya bekerja itu karena tak tahan dengan siksaan.Jajang kabur dari tempatnya bekerja itu pada Selasa (5/2) lalu. Jajang memberanikan diri kabur bersama dua pekerja lainnya asal Cianjur, Jawa Barat.

“Kami ditampar dan ditoyor oleh mandor kalau pekerjaan kami tak sesuai dengan keinginannya,” kata Jajang di rumahnya, Rabu (13/2) seperti ditulis Pikiran Rakyat, Kamis (14/2).

Tak hanya itu saja kekerasannya, Hasan, teman Jajang, badannya mengalami sejumlah luka akibat siraman air kimia pelebur besi.

Menurut mereka, penganiayaan yang dilakukan mandor tak hanya dialami mereka saja. Semua pekerja di tempat tersebut mengalami hal serupa. Namun, karena takut,para pekerja yang jadi korban tak ada yang berani melaporkan kekerasan ini.

Hasan juga menambahkan, selain jam kerja mereka diforsir karena harus bekerja dari jam 04.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB, pihak industri rumahan pembuat kuali ini juga tak mengizinkan pekerjanya yang muslim untuk menjalankan shalat Jumat.

Setelah berhasil meloloskan diri, bersama Ketua RW Desa Mekarmukti, Asep Syahroni yang ditemani warga lainnya, akhirnya memulangkan warganya yang bekerja di industri rumahan kuali itu pada Senin (10/02) lalu.

Kini, para korban kekerasan di industri rumahan kuali di Tangerang ini, mengaku kebingungan untuk meminta perlindungan hukum atas semua yang mereka alami.(Rus/PR)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...