Banten Hits.com – Puluhan karyawan PT. First Media membuktikan janjinya untuk kembali menduduki kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang, Senin siang (13/05/2013).
Para pekerja penyedia jasa layanan internet pita lebar dan televisi kabel di Indonesia ini menggruduk kantor Disnaker dengan menggunakan sepeda motor.
Aksi unjuk rasa kali kedua ini untuk mendesak Disnaker Kota Tangerang supaya turun tangan menyelesaikan persoalan yang tengah membelit mereka, terutama status karyawan yang tidak jelas dan PHK sepihak yang dialami sejumlah karyawan.
Banten Hits.com – Puluhan karyawan PT. First Media membuktikan janjinya untuk kembali menduduki kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang, Senin siang (13/05/2013).
Para pekerja penyedia jasa layanan internet pita lebar dan televisi kabel di Indonesia ini menggruduk kantor Disnaker dengan menggunakan sepeda motor.
Aksi unjuk rasa kali kedua ini untuk mendesak Disnaker Kota Tangerang supaya turun tangan menyelesaikan persoalan yang tengah membelit mereka, terutama status karyawan yang tidak jelas dan PHK sepihak yang dialami sejumlah karyawan.
Tak ketinggalan, mereka juga membawa berbagai macam poster yang berisi tentang para petinggi perusahaan mereka, seperti Rizal Ramli, Theo L Sambuaga, Didik J Rachbini dan Peter F. Gontha yang dituding tidak bertanggung jawab atas nasib para pekerjanya.
Dalam aksinya, para pekerja ini menggelar orasi persis di depan Kantor Disnaker Kota Tangerang, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol.
Kordinator aksi, Samsi Rudali mengatakan, perusahaan Frist Media merupakan perusahaan besar di bidang internet broad band dan TV kabel yang pendapatannya dari pelanggan se-Jabodetabek. Namun sangat disayangkan perusahan yang begitu besar masih memperlakukan pekerjanya seperti budak.
“Kami sebagai pekerja baru menyadari bahwa kami telah menjadi obyek penindasan dan penghisapan oleh perusahan dengan perusahan ourtsourcing,” kata Samsi Rudali kepada Banten Hits.com, di kantor Disnaker, Kota Tangerang, Senin (13/05/2013).
Awalnya kata Samsi, pada Tahun 2012, ia bersama teman-teman pekerja lainya mendirikan serikat pekerja dengan nama Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI). Tujuannya sendiri untuk membangun hubungan Industri yang harmonis. Namun ternyata, lanjut Samsi dengan sangat arogan pihak menajemen tidak menanggapi dan mengakui karyawan sebagai pekerjanya sehingga diserahkan ke perusahaan outsourcing.
“Setelah karyawan mendirikan serikat, pihak menejeman melakukan intimidasi dan tekanan serta bujukan kepada karyawan agar tidak terlibat dalam serikat pekerja. 3 orang karyawan pun di PHK sepihak dengan alasan habis kontrak,” tuturnya.
Samsi mengungkapkan, pada peringatan May Day 2013 lalu, serikat pekerja First Media juga turut menggelar aksi unjuk rasa bersama elemen buruh dan pekerja lainya ke Jakarta. Namun sepulangnya berunjukrasa, sebanyak 11 pekerja malah di PHK secara sepihak tanpa alasan jelas.
“Untuk itu kami mendesak Disnaker Kota Tangerang melakukan tekanan kepada pihak perusahaan agar mempekerjakan kembali karyawan yang di PHK sepihak,” ungkapnya.
Samsi juga menuntut supaya sistem ketenagakerjaan seperti sistem tenaga kerja kontrak dan outsourcing dihapuskan, karena dianggap sangat merugikan dan menyengsarakan kalangan kaum pekerja.
Dirinya mengancam akan menerjunkan massa yang lebih besar dan bahkan membuat tenda di kantor Disnaker Kota Tangerang jika pihak disnaker tidak turun tangan untuk menyelesaikan persoalan yang dialami para pekerja PT. Firts Media ini.
Untuk diketahui, PT First Media Tbk merupakan perusahaan penyedia jasa layanan internet pita lebar, televisi kabel, dan komunikasi data. Sebelumnya perusahaan itu bernama PT Broadband Multimedia Tbk. First Media sendiri adalah anak perusahaan Grup Lippo. (Hendra Wibisana)
