Banten Hits.com – Keberadaan terompet sangat identik dengan kesemarakan penyambutan tahun baru. Momen tersebut memberi berkah bagi pengerajin terompet dadakan untuk menangguk untung.
Enni, misalnya. Ibu rumah tangga di Perumahan Dasana Indah, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, mimilih beralih menjadi pengerajin terompet menjelang tahun baru.
Banten Hits.com – Keberadaan terompet sangat identik dengan kesemarakan penyambutan tahun baru. Momen tersebut memberi berkah bagi pengerajin terompet dadakan untuk menangguk untung.
Enni, misalnya. Ibu rumah tangga di Perumahan Dasana Indah, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, mimilih beralih menjadi pengerajin terompet menjelang tahun baru.
“Sudah menjadi tradisi setiap mau akhir tahun mas saya membuat terompet, ya hasilnya juga tidak sedikit mas buat tambah-tambahan,” ujar Enni kepada Banten Hits.com, Senin (30/12).
Dia mengaku sudah hampir sepuluh tahun menggeluti pekerjaan musiman menjadi pembuat terompet dadakan. Setiap tahun ia selalu kebanjiran pesanan. Untuk tahun ini, dirinya memperoleh order sebanyak 3.500 buah.
“Alhamdulillah, untuk tahun sekarang lebih banyak di banding tahun lalu yang hanya 3.000 buah,” ungkapnya.
Untuk menggeluti bisnis ini, ia cuma mengeluarkan modal sebesar Rp 5 Juta. Dari modal itu, ia bisa memproduksi ribuan terompet berbagai jenis.
Bahan baku yang dibutuhkan pun terbilang tidak sulit, berupa kertas karton dan pluit. Keuntungan yang diperolehnya sangat fantastis, mencapai Rp 7 hingga Rp 8 juta.
“Saya jual untuk pedagang keliling hanya Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu per buah,” jelasnya.
Beragam jenis terompet bisa diproduksi Enni. Mulai dari yang berbentuk naga, kupu-kupu hingga bahkan yang berbentuk seperti alat musik gitar.
“Saya biasa membuat beragam jenis terompet dari belajar sendiri. Dan saya yakin ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli,” tukasnya. (Soed)