Banten Hits – Temuan adanya beras sintetis atau beras plastik di sejumah daerah sontak membuat resah masyarakat, tak terkecuali pedagang beras di wilayah Cikupa, Kabupaten Tangerang. Para pedagang mengaku omsetnya menurun setelah marak pemberitaan beras sintetis tersebut.
“Isu keberadaan beras plastik menurunkan minat masyarakat untuk membeli beras dalam jumlah besar. Biasanya dalam satu hari bisa terjual satu ton lebih, tetapi sekarang berkurang 50 persen,” ujar Niko, salah satu pemilik Depo beras di Pasar Cikupa, Jum’at (22/5/2015).
Niko menjelaskan, penurunan omset ini disebabkan adanya keraguan dari pembeli soal beras yang dibelinya dan akibat maraknya pemberitaan beras palsu.
“Banyak pembeli yang bertanya cara membedakan beras palsu dengan beras asli. Untuk meyakinkan para pembeli, saya sedikit memberi tips untuk pembeli untuk memilih beras yang baik dan saya pastikan beras yang saya jual beras asli,” ungkapnya.
Meski kasus beras palsu ini sudah berdampak terhadap penghasilan para pedagang, namun Niko mengaku sampai saat ini belum ada sosialisasi dari pemerintah bagi para pedagang terkait beredarnya beras palsu tersebut.
“Sempat bertanya, kenapa harus beras dijadikan permainan, padahal ini kebutuhan pokok yang sering dikonsumsi oleh semua orang,” kata Niko. (Uud)