Penjual Bensin Eceran di Lebak Rogoh Belasan Juta Beli Pertamini

Date:

Banten Hits – Para penjual bensin eceran yang sebelumnya hanya menyimpan bensin yang dijual dengan menggunakan jerigen atau bekas botol kemasan, mau tidak mau harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membeli Pertamini, alat untuk mengisi bensin kepada pengguna kendaraan layaknya seperti di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Kendati harus merogoh kocek belasan hingga puluhan juta rupiah untuk membeli alat tersebut, namun hal itu terpaksa dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan omset mereka di tengah maraknya Pertamini. Bahkan, bukan tidak mungkin jika tak berani membeli alat tersebut penjual mengaku bisa-bisa gulung tikar alias bangkrut lantaran sepinya pembeli.

Salah satu penjual bensin eceran di ruas Jalan Rangkasbitung-Leuwidamar, tepatnya di Kaampung Cikadongdong, Desa/Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak yang ditemui Banten Hits, Arista mengatakan, sebelum membeli Pertamini, ia hanya mampu menjual bensin yang disimpan dalam jerigen tak kurang dari 5-7 liter per hari.

“Kalau dulu sih sebelum ramai Pertamini enggak masalah, omset tetap normal. Tapi setelah ramai Pertamini, saya paling bisa jual bensin seharian itu 5-7 liter,” kata yang mengaku sudah hampir 10 tahun berjualan bensin eceran tersebut.

Merasakan omset yang didapat sangat turun drastis dan dikhawatirkan bisa berpengaruh terhadap keberlangsungan usahanya, ia akhirnya membeli satu unit Pertamini digital dengan harga sekitar Rp20 juta termasung ongkos kirim dan pemasangan.

“Ya mau enggak mau lah, daripada kita bangkrut. Tapi saya tidak beli yang manual, soalnya Pertamini digital ini lebih banyak disukai pembeli, karena takarannya sudah ada di layar,” ucapnya.

Ia mengaku, setelah seminggu lebih menggunakan Pertamini, omset penjualan bensin nya pun berangsur normal.

“Sekarang udah normal lagi, ya kalau dibandingkan sebelum pakai Pertamini jauh lah dapatnya,” tutur pria asal Purwakarta ini.

Hal senada dikatakan penjual bensin lainnya di Kampung Sawah, Desa Sangkanmanik, Kecamatan Cimarga, yang mengaku sudah dua bulan terkahir beralih menggunakan Pertamini. Berbeda dengan Arista, Haerudin lebih memilih membelanjakan uangnya untuk membeli dua unit Pertamini manual alias bukan digital. Satu unit digunakan untuk Premium dan satu lainnya untuk BBM jenis Pertamax. Dirinya mengaku, untuk membeli dua unit Pertamini harus merogoh uang Rp.15 juta dengan sistem inden dari Jakarta.

“Udah dua bulan. Soalnya, kerasa banget pendapatannya, kita liat penjual lain sudah pakai ini (Pertamini-red), jadi harus berani juga uang yang tadinya buat modal lain saya belanjain beli Pertamini, daripada omset ilang,” ujarnya.

Ia mengaku, jika sebelumnya hanya mampu menjual bensin 100 liter per hari, sesudah menggunakan Pertamini yang juga sudah dilengkapi dengan alat pemadam api ringan ini, peningkatan penjualan mampu menembus 150 liter per harinya.

“Sekarang pembeli emang lebih percaya pakai kayak gini, walaupun yang ini bukan digital tapi pembeli juga percaya karena ada takaran di tabungnya, jadi pembeli bisa liat langsung. Kalau kita uber yang digital kan paling dapat hanya satu unit, makanya beli yang manual tapi dapat dua,” paparnya.

Sementara Iwan, salah seorang pengendara sepeda motor yang mengaku, lebih percaya membeli bensin eceran di penjual yang sudah menggunakan Pertamini. Pasalnya, saat membeli ia bisa melihat langsung jumlah takarannya.

“Kalau di kios-kios bensin lain kan pakai jerigen atau botol. Kalau ini mau yang manual atau digital udah keliatan langsung takarannya kaya di SPBU,” katanya.

Dari pantauan Banten Hits, di sepanjang ruas jalan Rangkasbitung-Leuwidamar tepatnya mulai dari Kecamatan Cimarga menuju Rangkasbitung, tak kurang sudah ada 16 Pertamini. Kebanyakan, para penjual membeli satu Pertamini manual yang digunakan untuk BBM jenis premium.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...