Banten Hits – Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) menjadi salah satu sektor pajak yang diharapkan memberikan kontribusi besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pandeglang.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang pada tahun ini menargetkan, dari sektor ini mampu menyumbang PAD sebesar Rp160,7 Miliar. Angka itu meningkat dari tahun sebelumnya Rp152 Miliar.
Namun, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) setempat menyampaikan, PBB-P2 merupakan salah satu sektor pajak yang capaiannya sulit dipenuhi setelah pajak dari sarang burung Walet.
“PBB masih harus digenjot. Karena saat ini baru mencapai Rp2.9 Miliar atau sekitar 22,4 persen. Ini perlu terus disosilisasikan, pentingnya membayar PBB untuk membangun daerah,” kata Kepala Dispenda Pandeglang, Tati Suwagiharti belum lama ini.
Sementara, beberapa sektor pajak diantaranya pajak hotel, restoran, reklame, hiburan, dan pajak penerangan jalan sudah lebih dari 50 persen.
Menurutnya, belum maksimalnya pendapatan pajak lantaran minimnya petugas yang tidak sebanding dengan wilayah Pandeglang yang begitu luas. Untuk mensiasati hal itu, pihaknya telah menjalin mitra dengan Camat dan Kepala Desa untuk membantu mensosilisasikan kepada masyarakat.
“Dengan begitu, potensi pajak PBB-P2 dapat tergali dengan maksimal. Kita berharap, target pajak bisa tercapai seperti tahun kemarin,” ucapnya.
Kata dia, capaian PAD dari sektor pajak hingga bulan Mei telah mencapai target. Dispenda menargetkan 35 hingga 37 persen hingga pertengahan triwulan kedua. Sedangkan saat ini, sudah mencapai 36,73 persen, atau sekitar Rp39 Miliar dari target tahun ini.
“Secara umum, capaian pajak sudah cukup baik, pajak hotel saja sudah di atas 50 persen. Kalau dilihat di bulan Mei sudah mencapai 36 persen, padahal capaian target kita sekitar 35-37 persen,” tutupnya.(Nda)
