Banten Hits – Ratusan siswa SDN 3 Tanjung yang berlokasi di Kampung Tanjung, Desa Tanjung, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang harus belajar di lahan pabrik pengolahan singkong milik PT CBA.
Aktivitas belajar di pabrik itu sudah berlangsung selama empat bulan lalu. Mereka terpaksa menumpang di salah satu ruangan yang terbuka milik pabrik tersebut setelah atap sekolah hancur berat. Padahal atap dengan rangka baja tersebut baru dibangun sekitar tiga tahun lalu.
BACA JUGA: Siswa SDN 3 Tanjungan Cikeusik Belajar di Lahan Pabrik Singkong
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang Muhammad Amri membenarkan SDN 3 Tanjungan kondisi atapnya rusak bukan roboh.
“Saya tadi konfirmasi ke UPT Pendidikan (Cikuesik), bahwa SDN 3 Tanjungan bukan roboh tapi rusak,” ujar Amri kepada wartawan di Pendopo Bupati Pandeglang, Kamis (15/8/2016).
Amri menjelaskan awalnya pihak sekolah datang ke UPT Pendidikan meminta izin untuk memindahkan tempat belajar para siswa ke pabrik pengolahan singkong tersebut, karena genting sekolah tersebut mau roboh dan membahayakan siswa.
“Bahwa ada komite sekolah datang ke UPT, karena mengkhawatirkan genting mau jatuh bagaimana gentingnya kami turunkan. Terus (kami tanya) siswanya belajar di mana? Katanya ada di pabrik pengolahan singkong. Yang terpenting tidak mengganggu KBM siswa,” jelasnya.
Amri menejeskan, pihaknya tahun ini akan merenovasi bangunan tersebut, namun Amri akan memastikan terlebih dulu sumber anggarannya dari Dana Alokasi Khusus (DAU) atau dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Banten.
“Memang sekolah itu rencanaya mau dibangun, cuma saya belum cek anggaranya apakah dari DAU atau Bankeu,” jelasnya.(Rus)
