“Ayah Saya Tak Ikut Ormas Islam Tak Ikut Parpol, Tapi Demo Karena Allah”

Date:

 

Banten Hits – Ratusan ribu umat Islam menggelar aksi damai di Istana Negara Jakarta, Jumat (4/11/2016). Aksi yang semula damai diwarnai kericuhan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak bertemu dengan peserta aksi.

Namun, menjelang dini hari, tepatnya Sabtu (5/11/2016) jam 00.10 WIB, Jokowi mengeluarkan pernyataan resmi terkait unjuk rasa umat Islam itu. Jokowi menuding aksi itu telah ditunggangi aktor politik.

BACA JUGA: Sebut Aksi 4 November Ditunggangi, Jokowi Dikecam Netizen di Lebak

Satu dari ratusan ribu atau bahkan juta umat Islam yang ikut dalam aksi 4 November itu adalah M. Syahrie Oy Bcan (65), seorang guru ngaji yang juga pimpinan pengajian di Perum Binong Permai, Blok F-14, Nomor 24, RT 07/07, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.

Malangnya, M. Syahrie menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam aksi itu setelah diduga terserang penyakit asma. Korban sempat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto sebelum jenazahnya dibawa pulang keluarga.

BACA JUGA: Hal Aneh Sebelum Guru Ngaji Meninggal saat Aksi 4 November

Gilang Prabu Junta, salah seorang anak korban mengatakan, ayahnya ikut aksi damai bukan karena membenci Ahok apalagi benci karena rasnya. Dia ikut aksi karena membela Al Quran. Meski umurnya sudah tak lagi muda, tak ada sedikit pun dalam benaknya terpikir untuk membenci etnis lain. 

“Ayah saya tidak ikut ormas Islam mana pun dan partai politik apa pun. Jadi alasannya dia ikut demo jelas semua karena Allah,” ungkap Gilang  saat ditemui usai pemakaman sang ayah di TPU Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Sabtu (5/11/2016).

“Alasan ayah saya ikut demo kemarin, murni karena untuk menegakkan hukum Allah. Tidak ada sangkut pautnya dengan politik, itu yang terakhir beliau sampaikan kepada saya,” sambungnya.(Rus)

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related