Tangerang – Di kalangan remaja, olahraga Wall Climbing memang cukup populer. Olahraga yang memacu adrenalin dengan cara memanjat kontur dinding berbeda ini ternyata sudah banyak diminati.
Berbeda dengan panjat tebing, Wall Climbing biasanya dilakukan di sebuah dinding yang memang sengaja dibuat mirip seperti tebing asli pada umumnya dengan pijakan-pijakan untuk memanjat. Populer di kalangan remaja, namun masih banyak pula masyarakat yang belum mengetahui olahraga yang pertama kali diciptakan di Inggris.
Bremgra bersama Forum Panjat Tebing Indonesia (FPTI) terus mengenalkan Wall Climbing, khususnya kepada masyarakat di Tangerang. Salah satunya dengan menggelar Bremgra Lead Climbing Competition yang diadakan di Bremgra Indonesia Indoor Climbing Gym, Tangerang Selatan. Lomba yang digelar pada tangga 20-21 Maret 2017 diikuti oleh 60 peserta dengan berbagai kategori diantaranya, lead spider usia 12 tahun, lead youth usia 16 tahun, lead junior usia 19 tahun dan lead umum.
“Kita ingin terus mengenalkan olahraga climbing kepada masyarakat, karena masih banyak pula yang belum tahu tentang olahraga ini. Kita coba kenalkan bagaimana asyiknya olahraga climbing,” kata Yusep, Bremgra Lead Climbing Competition 2017.
Namun kata Yusep, meski saat ini climbing sudah cukup diminati masyarakat, sarana dan prasarana yang masih terbatas membuat olahraga ini menjadi sulit dinikmati.
“Banyak yang harus dipahami masyarakat saat mencoba olahraga ini. Kita juga terus berupaya meningkatkan lagi sarana prasananya. Melatih kebugaran tubuh, kelenturan, kekuatan fisik dan melatih otak,” terangnya.
Salah seorang peserta, Muhammad Rafli menyambut baik perlombaan tersebut. Dari ajang-ajang seperti ini, Rafli berharap lahir atlet-atlet Wall Climbing.
“Semoga Wall Climbing di Tangerang Raya bisa maju dan jaya. Dimajukan juga lomba-lomba Wall Climbing yang mendukung atlet-atletnya,” harapnya.(Nda)