Tangerang – Angka pengangguran di Kabupaten Tangerang masih terbilang cukup tinggi. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnkaertrans) Kabupaten Tangerang mencatat, pada tahun 2015, angka pengangguran mencapai 136 ribu.
Kabid Penempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tangerang, Tifna Purnama saat dihubungi Banten Hits, Kamis (6/4/2017) mengatakan, pengangguran juga bergantung pada kondisi investasi di Tangerang.
Kata dia, selain berpengaruh terhadap perekonomian. Iklim dan pertumbuhan investasi yang terealisasi juga akan menciptakan lapangan kerja.
“Tentu hadirnya perusahaan-perusahaan baru akan membuka peluang kerja, terutama penyerapan terhadap tenaga kerja lokal. Secara otomatis, ini bisa mengurangi angka pengangguran di Tangerang,” ujarnya.
Tifna menjeklaskan, pengangguran dikelompokan menjadi pengangguran terdidik dan dan tidak serta pengangur terlatih. Pengangguran terdidik merupakan penganggur yang mempunyai bekal pendidikan yang cukup, sehingga bisa masuk dalam pasar kerja, salah satunya melalui job fair yang dilakukan setiap tahun.
“Tentunya mulai dari SMA sederajat sampai sarjana. Karena tingkat pendidikan mereka cukup, mereka bisa bersaing di pasar kerja. Lalu, penganggur yang tak terdidik, mereka yang tidak mempunyai bekal pendidikan ini yang kita upayakan melalui pembentukan Wira Usaha Baru (WUB), padat karya dan transmigrasi,” papar Tifna.
“Akan tetapi ada juga mereka yang terdidik tapi belum tentu terlatih. Nah, ini adalah peran Balai Latihan Kerja (BLK) dan Lembaga Pelatihan Keterampilan,” tambahnya.(Nda)