Pusat Budaya Mongolia di KEK Tanjung Lesung Dipertanyakan

Date:

Pandeglang – Mongolian Cultute Center (MCC) yang dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang dinilai tak sesuai dengan kultur masyarakat Banten.

 

“Kalau tujuannya untuk menarik wisatawan, budaya Banten kurang menarik bagaimana. Justru wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang ke Banten karena ingin mengetahui bagaimana kebudayaan di Banten,” kata Ketua Gemasaba Pandeglang, Rian Supriatna, Rabu (3/5/2017)

Seharusnya kata Rian, PT Banten West Java (BWJ) selaku pengelola KEK Tanjung Lesung membangun Banten Culture Center atau pusat peradaban Islam. Pusat kebudayaan Mongolia yang resmi dibuka Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tersebut juga dinilai belum dibutuhkan di Banten.

“Kenapa tidak Islamic Culture Center. Biar pengunjung tahu bagaimana sejarah dan perkembangan masuknya Islam ke Banten. Kalau MCC itu untuk siapa?” tanya Rian.

Rian kemudian mempertanyakan master plan KEK yang diresmikan Presiden Joko Widodo tersebut. Pasalnya, tidak ada sosialisasi sebelumnya dari pengelola kepada masyarakat terkait dengan keberadaa pusat budaya Mongolia tersebut.

“Kalau memang masuk master plan kenapa tidak disosialisasikan kepada masyarakat. Tentu sangat kami sayangkan, seharusnya kehadiran KEK bisa melestrikan kearifan lokal bukan malah menghadirkan kebudayaan bangsa lain,” tegasnya.(Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related