Tangerang – Pengurus Paguyuban Penyelanggara Ibadah Umrah Provinsi Banten, Ucok Nasution mengakui, tidak mudah membuka perusahaan penyelanggara haji dan umrah di Banten. Kesulitan tersebut dikarenakan, proses pengurusan izin yang sangat ketat.
“Beberapa travel besar yang ingin membuka di Banten itu agak kesulitan, karena izinnya berlapis-lapis,” kata Ucok, Kamis (1/3/2018).
BACA JUGA: Kemenag Imbau Masyarakat Tak Tergiur Biaya Umrah Murah
Menurutnya, ketatnya proses perizinan dilakukan demi melindungi konsumen dan memudahkan dalam hal pengawasan dan pemantauan oleh Kementerian Agama (Kemenag).
“Jadi mereka mantaunya enak, siapa pemiliknya. Ketika nanti (jemaah) udah pergi, pulangnya sama atau enggak, jangan sampai akhirnya mereka jadi tenaga kerja di sana, ini salah satu proteksi yang dibuat. Banten memang paling selektif, ketika terjadi sesuatu mengenai travel, langsung ditutup,” beber CEO Lian Mipro ini.
Selain itu kata Ucok, travel yang jelas akan dapat meningkatkan kualitas ibadah haji dan umrah. Pasalnya, tujuan dari ibadah tersebut adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Banyak yang bimbingannya tidak baik. Seperti kemarin, ada video jemaah nyanyi saat Sa’i, itu kan meresahkan, doanya gimana tuntunannya gimana,” ucapnya.(Nda)