Serang – Berita bohong alias hoax menjadi perhatian khusus aparat kepolisian, terutama jelang pelaksanaan Pemilu. Hoax dijadikan peluru di dalam perhelatan agenda politik seperti Pilkada.
“Kalau kita sadari, kita ini korban hoax kelompok tertentu yang disebar di media sosial dan teknologi,” kata Kapolres Serang Kota, AKBP Komarudin, Senin (12/3/2018).
Menurutnya, untuk menangkal hoax perlu dilakukan kampanye yang dilaksanakan secara masif. Menyampaikan kepada masyarakat bahwa bahayanya berita hoax terhadap persatuan bangsa.
“Kampanye anti-hoax harus dilakukan secara masif sebagai penyadaran kepada masyarakat atas situasi yang terjadi. Jangan sampai memberi celah kepada pelaku hoax,” terang Komarudin.
Upaya lain dalam menangkal adalah dengan bijak setiap menerima informasi, terutama di media sosial.
“Hoax dimanfaatkan menjadi trigger untuk memecah belah bangsa. Bijak dalam setiap penerimaan informasi, dan lihat isi dari berita tersebut, kemudian cari kepastian dari berita tersebut,” saran kapolres Serang.
Sementara itu, Dekan Fisip Unsera, Abdul Malik menjelaskan, hoax sudah ada sejak zaman Nabi Adam. Menurutnya, bisa jadi hoax merupakan kebenaran yang sedang dikabarkan.
“Dan saya rasa itu memang fakta di balik hoax itu sendiri. Boleh jadi adalah kebenaran yang sedang dikabarkan. Hadapi dengan santai dan dengan kedewasaan. Hoax radikalisasi itu sesungguhnya diciptakan, muncul dari masyarakat yang sakit,” jelasnya.(Nda)
