Pandeglang – Momentum Hari Laut Sedunia atau World Oceans Day yang di peringati tiap 8 Juni, diharapkan dapat memberikan kesadaran kepada seluruh masyarakat agar lebih peduli dengan lautan.
Laut memiliki peranan penting dalam sendi-sendi kehidupan bagi para nelayan bahkan warga yang hidup di pesisir pantai. Saat ini abrasi laut tengah mengancam, bahkan akibat yang ditimbulkan semakin merusak jika tidak ada tindakan untuk mencegahnya.
Salah seorang pegiat lingkungan asal Kabupaten Pandeglang, Deden Sudiana mengatakan, banjir rob yang terjadi beberapa pekan lalu, mengindikasikan bahwa laut sudah mulai rusak. Salah satunya akibat abrasi.
Oleh karenanya, ia meminta agar pemerintah mengeluarkan program reboisasi mangrove atau tanaman bakau di sepadan pantai yang mangrovenya sudah gundul.
“Banjir rob kemarin harus menjadi refleksi untuk kita, bahwa laut kita sudah mulai rusak. Sehingga sangatlah penting melakukan reboisasi mangrove,” katanya, Senin, 8 Juni 2020.
Terpisah Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Pandeglang, Suaedi Kurdiatna meminta masyarakat tidak membuang sampah sembarangan ke laut. Momentum hari laut sedunia, harus menjadi peringatan untuk menjaga laut.
“Jangan membuang sampah ke laut, siapa pun itu. Karena sampah dapat membahayakan biota laut dan merusak lingkungan laut. Sayangi laut kita, untuk generasi-generasi yang akan datang,” kata Suaedi.
Mantan Camat Panimbang ini juga meminta agar masyarakat dapat bersahabat dengan laut. Sementara untuk para nelayan, ia berpesan agar menghindari penggunaan bom ikan yang dapat merusak terumbu karang.
“Intinya saya minta agar kita semua dapat bersahabat dengan laut, jangan sampai merusaknya,” pungkasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana