Serang – Polres Serang Kota mengamankan Bendahara Desa Kadu Beureum, Kecamatan Pabuaran, berinsial NH. Ia diamankan atas tuduhan penyelewengan Dana Desa (DD) sebesar Rp 570 juta.
Dalam pemeriksaan, NH diketahui terlilit hutang, lalu ia mencoba keberuntungan dengan bermain trading forex agar mendapat keuntungan untuk melunasi hutang.
Namun ternyata, NH yang bermain trading menggunakan DD mengalami kekalahan, sehingga uang yang dipasang untuk trading ludes.
“Jadi uangnya digunakan untuk trading, tujuannya untuk membayar hutang tapi ternyata kalah terus. Karena kan pas Pandemi ini kesedot semua,” kata Kasat Reskrim Polres Serang Kota AKP Indra Feradinata
Indra mengaku, sejauh ini sudah memanggil 20 orang saksi. Akan tetapi ia belum bisa mengungkapkan secara detail DD tersebut digunakan untuk apa saja, lantaran pihak Kepolisian masih mengumpulkan data-data di lapangan.
“Lagi ada yang harus kita dalami, makanya belum bisa di ini (Ekspos). Kita juga lagi nelusurin uangnya di transfer kemana saja. Pokonya banyak yang harus dilengkapi data-datanya,” jelasnya.
Satreskrim Polres Serang juga berkoordinasi dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Inspektorat Kabupaten Serang untuk melakukan audit DD. NH terancam dijerat Undang-undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)
“Harus di audit juga sama inspektorat, karena ini kaitanya dengan dana desa. (Hukuman) Yang pasti Undang-undang Tipikor. Tapi nanti kita perlu melengkapi data-data dulu yah,” pungkasnya.
Editor : Engkos Kosasih
