Pandeglang – Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten, menyebabkan terjadi pergerakan tanah. Akibatnya pondasi hunian tetap (Huntap) di Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, rusak parah.
Diketahui pembangunan Huntap dengan sarana prasarana utilitas ini dibiayai oleh hibah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 19,5 Miliar, dikerjakan oleh PT. Bongbong Karya Utama.
Pembangunan 223 unit Huntap untuk korban tsunami selat sunda ini memang berdiri di tanah yang rawan longsor.
Huntap tersebut baru selesai dibangun dan ditempati warga setelah diresmikan Bupati Pandeglang, Irna Narulita awal bulan November 2021.
“Tanah longsor ini sudah dua kali. Kalau sebelumnya tidak seberapa tapi sekarang lebih parah,” ungkap Asmin warga sekitar, Jumat 19 November 2021.
Longsor juga menyebabkan keretakan terhadap tembok penahan tanah (TPT) di sekitar Huntap. Warga khawatir, bila hujan kembali turun TPT tersebut menjadi ambrol.
“Tembok penahan tanah di belakang Huntap saya juga sudah retak parah dan ini sangat membahayakan keselamatan kami,” tutupnya.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Pandeglang, Rahmat Zultika membenarkan terjadi pergerakan tanah di Huntap tersebut. Namun dia, sudah berkoordinasi dengan pihak pelaksana agar segera dilakukan perbaikan.
“Huntap itu masih dalam masa pemeliharaan oleh pelaksana (PT. Bongbong Karya Utama). Kami sudah kasih tahu agar segera diperbaiki,” ungkap Rahmat.
Terpisah, pihak pelaksana dari PT. Bongbong Karya Utama, Fuad Hasan mengaku akan segera melakukan perbaikan pondasi huntap tersebut.
“Masih tanggung jawab pelaksana ada masa pemliharaan. InsyaAllah besok diperbaiki semua nya, tukang semua udah di lokasi, masih menunggu cuaca mudah-mudahan besok cuaca bisa mendukung,” tutupnya.
Editor : Darussalam Jagad Syahdana
