Pandeglang – Pemuda dan Mahasiswa di Kabupaten Pandeglang beda pendapat terkait rencana pembelian sepeda listrik untuk RT/RW se-Pandeglang.
Rencana pembelian sepeda RT/RW ini mulanya diutarakan oleh Bupati Pandeglang, Irna Narulita di Kecamatan Saketi hingga akhirnya dibahas di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Pandeglang.
Rencananya pembelian sepeda RT/RW ini dibiayai oleh anggaran pendalatan belanja daerah (APBD) Kabupaten Pandeglang Tahun Anggaran (TA) 2023 sebesar Rp38 Miliar.
Dalam pembahasan itu, ada empat fraksi di DPRD Pandeglang yang menolak rencana pembelian sepeda RT/RW ini, ke empatnya yakni fraksi Golkar, Gerindra, PKB dan PPP. Tak hanya fraksi di DPRD yang menolak pembelian sepeda listrik tersebut.
Beberapa lintas organisasi juga menyatakan hal yang sama, seperti relawan kemanusian dari Fesbuk Banten News, Nalar Pandeglang, Mahasiswa Pandeglang Selatan dan GMNI cabang Pandeglang.
Aktivis GMNI Cabang Pandeglang, Yusuf Maulana bependapat pembelian sepeda RT/RW itu tidak mewakili kepentingan publik, melainkan hanya mengedepankan kepentingan politik eksekutif.
Kebutuhan sepeda listrik untuk RT/RW tidak memiliki manfaat yang urgensi, lantaran masih banyaknya infrastruktur jalan di Pandeglang masih banyak yang belum selesai. Ditambah RT/RW lebih memilih kenaikan insentif dari pada sepeda listrik.
“Dalam situasi seperti ini harusnya para pemangku kebijakan lebih memilih skala prioritas dulu, ketimbang pembelian sepeda listrik,” kata Yusuf Maulana, Kamis 18 Agusus 2022.
Berbau Politis
Perkumpulan Nalar Pandeglang meminta pemerintah Pandeglang, membatalkan rencana menganggarkan Rp38 Miliar. Karena selain pemborosan juga diduga upaya Bupati mencari simpati politik.
“Ajuan tersebut terkesan dipaksakan bahkan berbau politis menyambut 2024, mencari simpati RT, RW dan Kepala Desa,” kata Ketua Perkumpulan Nalar Pandeglang, Rudi Yana Jaya.
Seperti diketahui pada tahun 2024, keluarga besar Bupati Irna Narulita, dikabarkan bersiap mencalonkan diri untuk DPR, DPRD Provinsi, PilGub Banten, termasuk mempersiapkan Rizki Natakusumah yang sekarang menjabat sebagai anggota DPR untuk calon Bupati Pandeglang selanjutnya.
Kemana-mana, Bupati dalam kunjungan kerjanya didampingi oleh Rizki, temasuk mensosialisasikan rencana pembelian sepeda yang digelar hampir di tiap Kecamatan, pada perangkat desa yang dihadiri oleh RT dan RW.
Lebih lanjut Rudi menjelaskan, anggaran puluhan miliar tersebut, sebaiknya dimanfaatkan untuk kebutuhan yang utama seperti pembangunan jalan atau diberikan sebagai tambahan insentif bagi RT dan RW.
Pembangunan jalan dan tambahan insentif, lebih terasa manfaatnya dibanding pemberian sepeda listrik. Sepeda listrik, tidak sesuai dengan kontur lokasi karena di beberapa tempat berbukit-bukit dengan jalan kabupaten yang masih banyak yang rusak. Sementara, RT dan RW, rata-rata sudah memiliki sepeda motor.
“Jangan-jangan setelah diberi, sepeda listrik malah tak digunakan, jadi mubazir,” tandasnya.
Didukung KNPI dan PSBI
Meski mendapat penolakan dari empat fraksi DPRD Pandeglang dan sejumlah lintas organisasi. Ternyata Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Perkumpulan Pelaku Seni Budaya Banten Indonesia (PSBI) Kabupaten Pandeglang mendukung dan mengapresiasi rencana tersebut.
“Ya, kami mengapresiasi dan sangat mendukung, ini adalah sangat baik sebagai bentuk apresiasi dan reward kepada RT/RW Se Kabupaten Pandeglang, serta sebagai motivasi untuk meningkatan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat,” kata Ketua KNPI Pandeglang Sulaeman Apandi.
Sementara Ketua DPD PSBI Kabupaten Pandeglang, Abu Rizal Syifa bependaat RT/RW sangat layak diberikan fasilitas sepeda listrik atas kerja kerasnya dalam melayani masyarakat.
“RT/ RW adalah ujung tombak pemerintahan Pandeglang, yang bekerja keras dan ikhlas dalam melayani masyarakat, sudah selayaknya diberikan fasilitas tambahan, seperti sepeda listrik yang sedang dicanangkan, sudah dibahas pula di Badan Angaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pandeglang bersama TAPD,” tambahnya.
Editor: Fariz Abdullah
