Kabupaten Tangerang Dinobatkan UNICEF Daerah Pertama di Indonesia yang Sukses Terapkan Sanitasi Sekolah

Date:

Chief of WASH UNICEF Indonesia, Kannan Nadar di acara City Sanitation Summit (CSS) XX 2022 di ICE BSD. UNICEF menobatkan Kabupaten Tangerang sebagai satu-satunya wilayah di Indonesia yang sukses menerapkan sanitasi sekolah. (FOTO: tangerangkab.go.id)

Tangerang – Kabupaten Tangerang menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang sukses menerapkan sanitasi sekolah. Bahkan, SMPN 2 Curug tampil menjadi primadona para peserta City Sanitation Summit (CSS) ke-20 berkat Sanitasi Sekolah (Sanisek) dan juga Kurangi Sampah Sekolah Kita (Kurasaki).

Chief of WASH UNICEF Indonesia, Kannan Nadar secara khusus pun menyampaikan selamat kepada Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar atas kiprah dan keberhasilan mengawali program sanitasi di sekolah.

“Selamat kepada Pak Bupati Zaki, Kabupaten Tangerang ini juga adalah kabupaten/kota pertama di Indonesia yang telah mencapai SDGs untuk sanitasi sekolah,” ungkapnya dalam City Sanitation Summit (CSS) XX di ICE BSD Tangerang, Kamis, 8 September 2022 seperti dilansir laman resmi Pemkab Tangerang.

Sanitasi merupakan hal yang perlu ditanamkan sejak dini kepada anak, khususnya di sekolah. Diketahui, dua program di SMPN 2 Curug Kabupaten Tangerang yakni Sanisek dan Kurasaki menuai pujian dan dinilai sebagai terobosan yang layak ditiru di daerah lain.

Kepala Sekolah SMPN 2 Curug, Cucu Sri Rahayu mengatakan, program Sanisek dan Kurasaki memiliki beberapa inovasi di antaranya Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) dan juga adanya bioseptiktank.

“Dalam program Sanisek, selain mengedepankan kebersihan sanitasi, kami berinovasi dengan adanya program Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM). Kami bekerja sama dengan UNICEF untuk mengedukasi kesehatan dan pengelolaan menstruasi pada anak-anak,” terangnya.

Sementara itu, melalui inovasi bioseptictank ini, Cucu mengatakan limbah toilet yang pada umumnya dikelola secara konvensional, di sekolah ini diolah dengan dimasukkan ke tanki besar dan diolah dan menghasilkan limbah yang aman bagi lingkungan. “Limbah yang dihasilkan nantinya seperti air namun tidak berbau, tidak berwarna. Setelah keluar kita tampung di sebuah kolam, lalu kita manfaatkan untuk memelihara ikan,” ujarnya.

Sementara itu, penataan sanitasi dan lingkungan yang baik harus diawali dari proses edukasi dan memerlukan keterlibatan seluruh pihak. Kesuksesan penataan sanitasi di beberapa daerah, merujuk kepada kisah sukses para kepala daerah, juga memerlukan intervensi dari pemerintah.

Direktur Perumahan dan Kawasan Permukiman Bappenas, Tri Dewi Virgianti, mengatakan, diperlukan komitmen multipihak untuk mewujudkan sanitasi dan air minum bersih menjadi prioritas pembangunan di Indonesia.

“Susuai arahan Wakil Presiden Republik Indonesia, komitmen multipihak ini meliputi; memperkuat kemauan mewujudkan sanitasi dan air minum bersih, melakukan pemantauan berbasis ekuitas, dan mencari alternatif pendanaan baru untuk sektor sanitasi, air minum, dan kebersihan,” ujar Virgianti pada acara City Sanitation Summit (CSS) XX tahun 2022, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Rabu, 7 September 2022.

Menurut dia, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan percepatan pencapaian akses sanitasi aman berkelanjutan dan berketahanan iklim. Bahaya iklim menimbulkan risiko untuk mengurangi atau membalikkan kemajuan dari buang air besar sembarangan (ODF) dan akses sanitasi.

Setiap daerah dituntut untuk mewujudkan beberapa hal yang berkaitan dengan sanitasi lingkungan di antaranya; masyarakat harus dapat menggunakan atau mengakses toilet, menghindari buang air besar sembarangan, dan menjauhkan anak-anak dari stres serta ketidaknyamanan dalam hidup.

Virgianti mengatakan, kebijakan dan strategi ketersediaan air minum dengan sanitasi saling berpengaruh satu sama lain. Karena itu, setiap daerah harus lebih sering mendiskusikan masalah ini untuk menggambarkan kondisi dan baseline sektor air minum dan sanitasi.

 

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Tak Ada Kabupaten Tangerang, Ini Wilayah-wilayah yang Jago Inovasi Pelayanan Publik di Banten!

Berita Banten - Wilayah-wilayah di Banten ini layak diapresiasi....

Adakah yang Lebih Nyaman dan Meriah dari Nobar Timnas U-23 di Taman Elektrik Kota Tangerang?

Berita Tangerang - Ribuan warga Kota Tangerang datang menyemut...