Kota Tangerang yang mengklaim diri sebagai kota segudang prestasi, ternyata masih belum mampu menyentuh nilai-nilai hakiki dalam kehidupan. Pelaksanaan nilai kebebasan di kota yang dipimpin Wahidin Halim ini, masih ada kesenjangan yang membentang.
“Masih ada sebuah kesenjangan. Perbedaan yang sangat terasa itu tentang pemilihan dan izin pembangunan rumah ibadat. Kami merasa sangat sedih, semoga ke depan calon pemimpin di Kota Tangerang dapat menjalankan amanah undang-undang,” tutur Maria Endah.
Kota Tangerang yang mengklaim diri sebagai kota segudang prestasi, ternyata masih belum mampu menyentuh nilai-nilai hakiki dalam kehidupan. Pelaksanaan nilai kebebasan di kota yang dipimpin Wahidin Halim ini, masih ada kesenjangan yang membentang.
“Masih ada sebuah kesenjangan. Perbedaan yang sangat terasa itu tentang pemilihan dan izin pembangunan rumah ibadat. Kami merasa sangat sedih, semoga ke depan calon pemimpin di Kota Tangerang dapat menjalankan amanah undang-undang,” tutur Maria Endah.
Maria Endah adalah salah satu warga yang saat ini berdomisili di Karawaci, Kota Tangerang. Wanita cantik ini, bekerja pada salah satu perusahaan swasta yang juga berada di Kota Tangerang.
Diceritakan Maria, lokasi tempat ia beribadah sudah berdiri sejak 24 tahun lalu, akan tetapi belum lama ini baru mendapatkan izin. “Kami harus melalui proses yang panjang, Itu juga harus bangun sedikit demi sedikit dengan sembunyi-sembunyi. Kami seperti kaum minor, padahal kenapa harus begitu?” tanyanya.
Untuk itu, Maria berharap calon pemimpin nantinya yang akan memimpin Kota Tangerang dapat ikut membantu menyerukan suara kebebasan beragama.
Selain menyikapi hal di atas, Maria juga memprotes banyaknya poster para calon yang mulai bertebaran di tempat yang bukan selayaknya. “Saya berharap pemimpin yang tidak narsis dan merusak keindahan kota dengan nempel di pohon-pohon dan dinding,” tegasnya. (Rus)