Pilkada Kota Tangerang Diteliti Belanda

Date:

Banten Hits.com– Proses Pilkada di Kota Tangerang ternyata tidak hanya menarik perhatian para pengamat politik lokal saja. Dr.Ward Berenschot (35) peneliti asal Belanda, sengaja hadir ke Kota Tangerang untuk meneliti proses pesta demokrasi di wilayah ini.

Ward pernah tinggal di Indonesia untuk penelitian bersama Bappenas, makanya, interaksi Bahasa Indonesianya sangatlah fasih. Tidak seperti tiga tahun silam, kali ini kedatangan Ward ke Indonesia adalah untuk melakukan penelitian mengenai proses pilkada dan pilpres di Indonesia.

Banten Hits.com– Proses Pilkada di Kota Tangerang ternyata tidak hanya menarik perhatian para pengamat politik lokal saja. Dr.Ward Berenschot (35) peneliti asal Belanda, sengaja hadir ke Kota Tangerang untuk meneliti proses pesta demokrasi di wilayah ini.

Ward pernah tinggal di Indonesia untuk penelitian bersama Bappenas, makanya, interaksi Bahasa Indonesianya sangatlah fasih. Tidak seperti tiga tahun silam, kali ini kedatangan Ward ke Indonesia adalah untuk melakukan penelitian mengenai proses pilkada dan pilpres di Indonesia.

Terutama di Kota Tangerang, Ward sudah melakukan pendekatan untuk penelitian kepada para bakal calon. Melalui institusinya di Belanda Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies, pria yang sudah melakukan pendidikan S3 nya itu, memilih Kota Tangerang dan Indonesia untuk karangan buku dan artikelnya.

Untuk kedatangannya ke Indonesia, Ward pun harus mengajukan lebih dulu proposal ke pemerintah Belanda, bersaing dengan para peneliti lainnya dinegara itu.
“Saya beruntung, sayalah yang dipilih dan disponsori negara saya untuk penelitian ini,” katanya.

Hasil dari penelitian di Indonesia, akan dituangkannya dalam bentuk artikel dan buku. Yang isinya, dia akan membandingkan proses Pilkada di Kota Tangerang, dengan beberapa tempat lainnya di Indonesia.

Seperti Lampung Utara dan Sumatera. Untuk di Kota Tangerang, sedari kemarin, tiap harinya Ward rajin mengunjungi basecamp para balon, seperti Arief R.Wiesmansyah, Harry Mulya Zein, Ahmad Marzu Kodri, Abdul Syukur, dan beberapa calon lainnya.

“Semua sama, rata-rata air, saya juga mempelajari saat Wahidin Halim maju kembali dan dia unggul. Kalau untuk pertarungan Pilkada kali ini, semua sama, tidak ada yang begitu menonjol,” jelas Ward mengutarakan penilaiannya.

Ward pun membandingkan, ada yang menjadi perbedaan pesta demokrasi di negaranya dengan Indonesia. Di Belanda seorang calon bisa dari satu partai saja, tetapi di Indonesia harus berkoalisi bila kursinya kurang dari 8 di parlemen.

“Sayangnya saya tidak boleh ikut proses lobi koalisi tersebut, sepertinya seru,” katanya seraya tertawa. Walau demikian, Ward mengaku bersemangat ketika mengetahui, begitu beragamnya proses pemilihan kepala daerah di Indonesia.(rie)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Ciptakan Pilkada Sehat, Bawaslu Kab. Serang Ajak Peserta Pemilihan Terapkan Protokol Kesehatan

Serang - Demi mewujudkan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)...

PTUN Kuatkan Putusan KPU Lebak Tolak Berkas Pasangan Cecep-Didin

Lebak- Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Banten menolak seluruh...

Ratusan Personel Siap Amankan Pilkada Lebak

Lebak - Wakapolres Lebak, Kompol Fredya Triharbakti mengatakan pihaknya...