Banten Hits.com – Dampak kebijakan pembatasan solar bersubsidi yang diterapkan pemerintah pada 4 Agustus 2014 kemarin, sangat dirasakan oleh nelayan di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Nelayan menilai biaya operasional untuk mencari ikan dilaut menjadi lebih tinggi,dibandingkan sebelumnya.
Ratusan nelayan diwilayah tersebut,biasanya melaut dua kali dalam satu harinya, namun akibat pembatasan solar bersubsidi yang diberlakukan oleh Pemerintah, kini mereka hanya bisa melaut satu kali saja.
Banten Hits.com – Dampak kebijakan pembatasan solar bersubsidi yang diterapkan pemerintah pada 4 Agustus 2014 kemarin, sangat dirasakan oleh nelayan di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Nelayan menilai biaya operasional untuk mencari ikan dilaut menjadi lebih tinggi,dibandingkan sebelumnya.
Ratusan nelayan diwilayah tersebut,biasanya melaut dua kali dalam satu harinya, namun akibat pembatasan solar bersubsidi yang diberlakukan oleh Pemerintah, kini mereka hanya bisa melaut satu kali saja.
Hamdi salah seorang nelayan mengatakan,biasanya untuk melaut dimalam hari dirinya cukup mengeluarkan biaya Rp.5.500 per liter solar.
“Biasanya kami hanya membeli solar seharga Rp.5.500 sekarang kami harus membeli solar non subsidi seharga Rp.13.000 per liternya,itu sangat memberatkan kami,” ujar Hamdi.
Dirinya menambahkan, Meski biaya operasional naik tapi harga ikan dipasaran tidak ikut naik, kondisi demikian membuat para nelayan enggan melaut dimalam hari,sehingga pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga menjadi berkurang.
“Harga ikan dipasaran tetap, pengeluaran naik. itu yang membuat kami enggan untuk melaut di malam hari,” ungkapnya
Para nelayan berharap, pemerintah menimbang ulang kebijakan pembatasan solar bersubsidi, pasalnya dengan adanya kebijakan tersebut membuat para nelayan merugi dan tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka seperti biasanya. (Riani)