PT BGD Merugi 20,3 Miliar Disinyalir Karena Ada Permainan

Date:

Banten Hits – Laporan keuangan tahun 2014 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Propinsi Banten yang menyebut PT Banten Global Development (BGD) merugi senilai 20,3 Miliar, disinyalir karena adanya faktor permainan. 

Kecurigaan adanya permainan di PT BGD ini sebagaimana diungkapkan pengamat Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang, Boyke Pribadi.

Boyke curiga ada permainan antara manajemen PT BGD dengan perusahaan perusahaan yang menjalin kerjasama operasi (KSO), sehingga PT BGD dalam laporan keuangannya disebut mengalami kerugian senilai 20,3 Miliar. Angka sebesar itu, menurut Boyke cukup fantastis dan tidak masuk akal.

“Saya curiga kalau sebesar itu, bukan kerugian, tetapi ada permainan untuk membobol keuangan itu,” kata Boyke saat dihubungi Banten Hits.com, Rabu (07/04/2015) melalui telepon genggamnya.

Ketika ditanya bagaimana permainan yang dimaksud, Boyke menjelaskan caranya adalah dengan mengeluarkan modal dan merugi secara terus menerus.

“Karenanya keadaan ini harus diselidiki, PT BGD harus diaudit oleh lembaga akuntan publik yang independen. Tapi pertanyaannya mau tidak mereka melakukan itu?,” paparnya.

Boyke juga mengatakan perlunya menyelidiki apa sebabnya sembilan KSO yang ditulis dalam laporan tidak mencantumkan nama-nama perusahaan yang terlibat.

“Mengapa membuat KSO-KSO itu? apakah karena sudah ada pesanan barangnya, atau justru seperti membuka toko dalam toko, bekerjasama tapi yang mengeluarkan uang hanya PT BGD,” tuturnya.

Lebih jauh lagi, menurutnya kerugian yang dimaksud harus dijelaskan, apakah kerugiannya bisa diterima dari aspek bisnis, atau justru ada motif lain.

“Harus jelas dan masuk akal logika bisnis, kerugiannya aspek bisnis atau justru karena dibobol?” tanyanya.

Dari sembilan KSO dimaksud, tak ada satupun nama perusahaan yang tertera dalam laporan, dan pembukuan tujuh KSO yang belum membayar deviden dinyatakan tidak jelas serta sulit berkomunikasi. Adapun rinciannya; KSO Bricket Kayu dengan nilai investasi Rp 10 Miliar, Batu Split Rp 1.120.000.000,-, Slag Steel Rp 1,4 Miliar, Kapal Tongkang 25 Miliar, Pasir Laut Rp 1 Miliar, Tanah 4 Miliar, dan Tambak Udang Rp 364.582.325. (Uud)
   

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...