Banten Hits.com – Harga sayuran di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tangerang naik dua kali lipat dari harga normal. Sejumlah pedagang mengaku, kenaikan harga sayuran dipicu biaya transportasi yang tinggi setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dua pekan lalu.
Berdasarkan pantuan wartawan Banten Hits.com Ahmad Ramzy di Pasar Curug dan Pasar Cikupa, Jumat (10/04/2015), nyaris seluruh pedagang menaikan harga 100 persen
Banten Hits.com – Harga sayuran di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tangerang naik dua kali lipat dari harga normal. Sejumlah pedagang mengaku, kenaikan harga sayuran dipicu biaya transportasi yang tinggi setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dua pekan lalu.
Berdasarkan pantuan wartawan Banten Hits.com Ahmad Ramzy di Pasar Curug dan Pasar Cikupa, Jumat (10/04/2015), nyaris seluruh pedagang menaikan harga 100 persen untuk komoditi sayuran.
Joni (36), salah seorang pedagang di Pasar Curug mengatakan, sayuran yang harganya naik hingga 100 persen di antaranya, kubis yang sebelumnya Rp 2.000 naik menjadi Rp 4.000 per kilogram, tomat yang semula Rp 5.000 naik menjadi Rp 10.000 – Rp 12.000 per kilogram.
”Sejak BBM naik harga sayuran mulai merangkak naik. Ini karena biaya transportasi yang juga ikut naik, selain itu pasokan sayuran kurang,” ujarnya.
Sementara itu, Tohir pedagang lainnya mengatakan, harga bawang merah hingga saat ini masih belum stabil bertahan bertahan di angka Rp 30.000 per kilogram. Padahal, harga normal berkisar Rp 12.000 hingga Rp 15.000 per kilogram.
”Harga bawang belum juga turun. Padahal sebelum harga BBM naik, harganya sudah melambung. Sekarang ditambah BBM naik, dipastikan juga ikut merangkak naik,” ungkapnya.
Kenaikan harga sayuran di pasar tradisional di Kabupaten Tangerang, dikeluhkan sejumlah konsumen. Siti Aminah, salah seorang konsumen di Pasar Cikupa mengaku, kenaikan harga ini membuat buruh pabrik seperti dirinya pusing.
”Ini apa? Kok, harga sayuran ikutan naik. Belakangan ini harga sayuran benar-benar tidak stabil. Bikin buruh seperti kami makin pusing saja. Mau makan sayur saja harganya seperti harga daging sapi,” ujarnya.(Rus)