Cisadane Kering, PDAM Terjunkan Eskavator

Date:

Banten Hits – Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten yang mengalami kekeringan sejak bulan Ramadan berdampak pada persediaan air baku PDAM Tirta Benteng. 

Untuk mengeruk sedimentasi lumpur akibat terjadinya penurunan debit air di sungai Cisadane itu, PDAM menerjunkan eskavator.

Menurut Direktur Utama PDAM Tirta Benteng, Suyanto, penggunaan eskavator bertujuan untuk mengantisipasi jika musim kemarau terus berkepanjangan.

Meski adanya penurunan debit air di Sungai Cisadane, namun menurutnya proses produksi air di PDAM Tirta Benteng masih tetap berjalan yakni 360 liter per detik. 

“Kita sudah siapkan langkah preventif untuk mengantisipasi kekeringan berkepanjangan agar pasokan air ke warga tetap normal,” paparnya.

Walikota Tangerang, Arief Wismansyah mengatakan, saat ini sedimentasi di Sungai Cisadane sudah sangat parah, sehingga perlu segera dilakukan normalisasi.

Dia berharap pemerintah pusat segera merealisasikan normalisasi karena air Sungai Cisadane merupakan pasokan air baku bagi warga Tangerang.

Dengan kondisi yang terjadi saat ini, sejumlah daerah dilanda kekeringan terutama di wilayah Kabupaten Tangerang. Begitu pun area persawahan warga tidak dapat pasokan air.

Sedangkan khusus di Kota Tangerang, keringnya Sungai Cisadane berdampak pada pasokan air PDAM Tirta Benteng.

“Jangan sampai, warga mengalami kesulitan mendapatkan air. Maka itu, bila sudah di normalisasi akan memiliki pasokan air lebih banyak,” ujarnya.

Menurut Kepala Bendung Pintu Air 10, Sumarto ketinggian normal debit air yakni 12.40 meter. Namun, saat ini ketinggian air hanya berkisar 11,10 meter.

Penurunan debit air di Sungai Cisadane telah terjadi selama dua minggu dan membuat air tak dapat teraliri ke sejumlah daerah di wilayah Tangerang. (Uud)

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related