Enam Warga Lebak Terjangkit, Dinkes Ingatkan Fogging Bukan Putuskan Mata Rantai DBD

Banten Hits – Kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD) kembali lagi terjadi di Kabupaten Lebak. Kali ini, kasus yang disebabkan oleh nyamuk Aedis Aegyepti tersebut menimpa 6 warga di Kampung Co’o, Desa Leuwico’o, Kecamatan Muncang.

Keenam warga yang terjangkit DBD tersebut sudah mendapat penangan medis di RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung. Tiga diantaranya sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya, sedangkan tiga orang lainnya yakni, Ujang Pudin, Ika Rahayu, dan Sopiah masih harus dirawat.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Maman Sukirman, saat dikonfirmasi Banten Hits melalui handphonennya mengatakan, pihaknya akan melakukan fogging (pengasapan) di wilayah tersebut.

“Ada dua titik, satu yang di Leuwico’o sudah dipastikan hasil PA nya ada lima jentik nyamuk di rumah penduduk dan akan kita foging. Untuk yang di Desa Muncang kita masih belum dapat hasil PA nya, tapi tetap kita jadwalkan untuk di fogging biar bisa sekaligus di hari Senin (27/7/),” terang Maman, Minggu (26/7/2015).

Maman menegaskan, fogging bukanlah langkah untuk memutus mata rantai, melainkan hanya membunuh jentik nyamuk dewasa. Untuk itu, selain melakukan fogging pihaknya juga akan melakukan penyuluhan.

“Harus diingat fogging bukan memutus mata rantai karena hanya membunuh jentik nyamuk, yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah selalu melakukan 3M untuk mencegah munculnya jentik nyamuk lagi,” jelasnya.

Lebih lanjut kata Maman, kendati kemarau, masyarakat tetap diminta waspada dan senantiasa menjaga lingkungannya.

“Tidak jarang di musim kemarau genangan air yang sedikit juga bisa berpotensi kepada munculnya jentik-jentik nyamuk. Jadi, harapan kami masyarakat juga harus tetap melakukan langkah 3M dan menjaga kondisi lingkungan dan di dalam rumah, salah satunya kondisi penampungan air yang harus rutin dikuras,” paparnya.(Rus)