Rupiah Melemah, Pengrajin Tempe di Tangerang Terancam Gulung Tikar

Date:

Banten Hits – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang menembus Rp14.082 per USD berimbas kepada produksi tahu dan tempe. Akibatnya, harga kacang kedelai yang merupakan bahan baku pembuat tahu dan tempe naik menjadi Rp7.500 per kilogram.

 

Salah seorang pengrajin tempe rumahan di Kampung Ranca Sadang, Desa Margasari, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Mukti, mengatakan, kenaikan tersebut sudah terjadi sejak Senin (24/8/2015) lalu.

“Kenaikan kedelai sudah naik sejak kemarin dan mengakibatkan penurunan omset,” ungkapnya, Selasa (25/8/2015).

Mukti mengaku, saat ini, usaha rumahannya tersebut mengalami penurunan omset hingga 35 persen.

“Biasanya, sehari bisa dapet untung Rp.600 ribu, tapi sejak bahan baku naik, keuntungan hanya Rp.400 ribu saja. Saya pun khawatir, apabila kedelai terus naik, bisa-bisa gulung tikar,” ungkapnya.

Ia berharap, Pemerintah dapat menstabilkan harga sejumlah bahan pokok yang kian melambung tinggi, terutama harga kacang kedelai.

“Produksi tempe itu harus pakai kedelai impor. Kalau pakai kedelai lokal tidak jadi (tahu dan temp-red). Jika nilai tukar rupiah tidak kunjung stabil tentu kami akan gulung tikar,” pungkasnya. (Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...