Rupiah Melemah, 1.850 Karyawan di Kota Tangerang Dirumahkan

Date:

Banten Hits – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, berimbas kepada dunia industri yang merupakan penghasil bahan baku impor. Tercatat, sepuluh industri garmen dan tekstil yang ada di Kota Tangerang terancam gulung tikar dan sebanyak 1.850 orang.

“Sekitar 1.850 orang pekerja yang sudah dirumahkan akibat nilai dolar naik sejak Juni 2015 lalu sebesar 13 ribu rupiah,” kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang Abduh Surahman, Rabu (26/8/15).

Disnaker, kata Abduh hingga saat ini sudah menerima keluhan dari 10 perusahaan. Perusahaan-perusaahaan tersebut berkonsultasi terkait tiga hal untuk efesiensi perusahaan, yakni pengurangan jam kerja, produksi dan karyawan.
 
“Laporannya baru secara lisan, baru berkonsultasi, belum sampai penutupan pabrik. Kita minta agar mereka mengurangi produksi dulu. Sedangkan pengurangan karyawan menjadi opsi terakhir,” paparnya.
 
Ia mengungkapkan, dari 2.800 perusahaan yang ada di Kota Tangerang, perusahaan yang bergerak di bidang garmen dan padat karya merupakan perusahaan yang paling terkena imbas dari melemahnya rupiah.

“Perusahaan sudah mengalami kerugian Rp3 Miliar tiap bulan. Akhirnya mereka menghentikan produksi dan merumahkan karyawan, tetap digaji sebesar 70 persen. Saat ini perusahaan sedang mencari modal, jika dalam beberapa bulan tidak dapat, kemungkinan akan tutup,” bebernya.
 
Menurutnya, bahan baku yang diimpor dari luar dibeli dengan nilai dolar, namun bahan jadi dijual di Indonesia dengan nilai rupiah membuat perusahan berhenti untuk produksi.

“Kalu mereka menaikan harga jual barang, produksinya tidak laku. Karena dampak rupiah turun membuat daya beli masyarakatnya lemah,” tambah Abduh.
 
Lanjut dia, jika hal tersebut berlangsung dalam jangka waktu lama, dikhawatirkan perusahaan akan melakukan PHK besar-besaran yang tentunya akan menambah angka pengangguran di Kota Tangerag.

“Dampaknya pasti menumbuhkan masalah sosial seperti kriminalitas,” sambungnya.

Ia mengaku, pihaknya tengah melakukan upaya mencari solusi dengan menyelenggarakan jobfair tingkat Kota di kawasan Ciledug dan dua job fair tingkat Kecamatan di Cibodas dan Periuk.

“Jika ada pengurangan pegawai di sektor garmen dan padat karya, diharapkan ada sektor lain yang membutuhkan pegawai lebih banyak, sehingga bisa kita fasilitasi. Tapi solusi yang lebih baik adalah Pemerintah Pusat bisa kembali menaikkan nilai rupiah terhadap dollar,” tutup Abduh. (Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...