Pandeglang Tempati Urutan Ketiga Kasus Anak

Date:

Banten Hits – Kasus pada anak di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2015 menunjukkan grafik peningkatan. Bahkan, akibat peningkatan tersebut, kini Pandeglang menempati urutan ketiga kasus anak, di bawah Kabupaten/Kota Serang dan Kabupaten Lebak.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Provinsi Banten, Iip Syafrudin menyebutkan, selama tahun 2014 lalu kasus anak di Pandeglang tercatat sebanyak 32 kasus. Sementara, hingga bulan Agustus 2015 saja, kasus anak sudah mencapai 30 kasus.

“Ini yang kita advokasi sampai Agustus sudah 30 kasus. Grafiknya ada peningkatan dibanding tahun lalu. Tetapi mudah-mudahan jumlahnya tidak sampai melebihi tahun 2014,” kata Iip saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (7/10/2015).

Menurut Iip, tidak menutup kemungkinan jumlah itu masih dapat bertambah, mengingat tahun 2015 masih menyisakan 3 bulan lagi. Apalagi fenomena kasus anak setiap hari jumlahnya semakin meningkat. Iip menyebutkan, kekerasan terhadap anak masih menjadi kasus anak yang paling dominan, dibanding perlakuan kasar dan penelantaran terhadap anak.

“Sebagian besar, kasus anak yang terjadi di Pandeglang, berasal dari wilayah selatan dengan keluarga yang berpendidikan rendah,” paparnya.

Iip mengungkapkan, faktor ekonomi masih menjadi alasan utama tingginya kasus anak, disusul faktor pendidikan dan psikologis. Bahkan ironisnya, pelaku kasus anak 60 persennya merupakan orang-orang terdekat anak, seperti orang tua, paman, bini, dan tetangga. Hal ini menunjukkan, lingkungan sekitar anak belum memberikan rasa aman, karena justru berpotensi memberikan dampak negatif kepada anak.

“Orang terdekat anak masih saat ini masih menjadi momok menakutkan bagi anak. Kasus yang kita tangani, sebagian besar sekitar 60 persen pelakunya dari orang-orang yang dikenal oleh anak,” ujar Iip.

Untuk itu, LPAI terus memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat terkait perlindungan anak. Apalagi berbagai payung hukum tentang jaminan perlindungan anak sudah dibuat, hanya bagaimana semua pihak turut memberi perhatian kepada anak sebagai generasi penerus bangsa.

“Sosilisasi juga ditargetkan tidak hanya kepada orang tua dan dewasa, tetapi melibatkan pula anak-anak agar dapat diberi pelatihan singkat mengenai cara anak menghadapi situasi ketika akan menjadi korban,” katanya.

Lebih dari itu lanjut Iip, LPAI berharap ke depannya dapat menjalin program khusus dengan Pemerintah Daerah untuk mencegah kasus anak agar tidak meluas.

“LPAI berharap ke depannya dapat menjalin program khusus dengan Pemerintah Daerah untuk mencegah kasus anak yang lebih meluas,” tutupnya.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related