Banten Hits – Bulog Sub Divisi Regional Serang Cilegon, menyebut beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang ditemukan bau dan berkutu di sejumlah tempat di Kota Cilegon, tergolong dalam jenis medium. Beras itu telah sesuai dengan klasifikasi yang dipesan Pemerintah Kota Cilegon.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Bulog Sub Divisi Regional Serang-Cilegon Guntur Muayad Bustomi saat menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak di Kelurahan Kota Bumi, di ruang aula Kantor Kelurahan Kota Bumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Rabu (7/10/2015). (BACA JUGA: Lagi, Raskin Bau dan Berkutu Ditemukan di Kota Cilegon)
Wartawan Banten Hits Iyus Lesmana melaporkan, pertemuan tersebut dihadiri jajaran manajemen Bulog Sub Divisi Regional Serang Cilegon, anggota DPRD Kota Cilegon, dan perwakilan masyarakat penerima raskin.
“Raskin yang diperoleh warga itu harganya Rp 7.300 per kilogram dan masuk dalam jenis beras medium. Nah, kalau disamakan dengan beras premium yang beredar di pasar atau biasa dikonsumsi masyarakat, harganya bisa Rp 9.000 sampai Rp 11.000,” kata Guntur Muayad Bustomi.
Disinggung, kondisi beras yang berkutu dan mengeluarkan bau, Guntur menegaskan bahwa beras raskin tersebut masih tergolong aman untuk dikonsumsi.
“Kalaupun beras itu berkutu, itu menandakan kalau beras itu masih sehat dan layak dikonsumsi. Kalau memang dipandang tidak layak, maka tentu akan kami ganti,” ucapnya.
Rahmatulloh anggota DPRD Cilegon, meminta suaya pendistribusian raskin kualitas rendah dari Bulog Serang melalui pemerintah Kota Cilegon segera diganti dengan beras raskin yang layak untuk dikonsumsi masyarakat.
Sementara, Kasie Swadaya Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan (BPMKP) Kota Cilegon Asikin, mengaku pihaknya rutin melakukan pengecekan kondisi beras.
“Sebelum didistribusikan ke warga selalu kami monitor. Tapi karena banyak, memang tidak bisa kita lakukan pengecekan satu per satu. Yang terpenting bagi kami, raskin itu dapat terserap ke 11.084 RTS di Kota Cilegon,” katanya. (Rus)
