Banten Hits – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Balaraja Kabupaten Tangerang terpaksa harus berhenti. Belum diketahui pasti, kapan KBM di sekolah tersebut bisa kembali normal.
Pemicunya, sekolah yang berdiri di atas tanah seluas 2.400 meter persegi tersebut tiba-tiba saja diklaim oleh seseorang yang mengaku sebagai pihak ahli waris atas nama Idris.
Kuasa Hukum SDN 1 Balaraja Deden Syukron mengatakan, sekolah yang sudah ada sejak tahun 50’an tersebut sebenarnya berdiri di atas tanah milik Yan Ken San.
“Ya, ahlis waris atas nama Idris ini mengkalim kalau tanah yang kami tempati miliknya. Padahal, kami sangat mengetahui kalau tanah ini milik Yan Ken San. Dulu, Yan Ken San sudah mengijinkan SDN ini dibangun di atas tanahnya,” kata Deden Jumat (18/12/2015).
Kata Deden, pada zaman orde baru Pemerintah Daerah banyak mendapatkan dana dari Presiden untuk membeli lahan dalam membangun fasilitas. Namun sayang, pada saat itu belum banyak lahan yang dijual, maka Yan Ken San memberikan tanahnya untuk digunakan dan dibangun sarana pendidikan.
Bahkan pihak yang mengaku ahli waris, lanjut Deden justru meminta ganti rugi kepada pihak sekolah dan Pemerintah atas penggunaan lahan sebesar Rp.17 Miliar.
“Pihak Idris meminta ganti rugi lahan, tapi kita tidak mau karena ini memang bukan tanahnya. Soal KBM siswa yang terhenti, kami akan berusaha agar aktifitas KBM bisa berjalan lancar kembali,” pungkasnya.(Nda)
 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Balaraja Kabupaten Tangerang terpaksa harus berhenti. Belum diketahui pasti, kapan KBM di sekolah tersebut bisa kembali normal.){kind=link}