Banten Hits – Terdakwa kasus suap pengesahan APBD untuk memuluskan pendirian bank Banten Ricky Tampinongkol punya istilah untuk menyebut uang suap yang akan diberikan kepada enam pimpinan Fraksi di DPRD Banten.
Setelah mendapat permintaan dari tersangka Tri Satya Santosa, Mantan Dirut PT Global Development (BGD) ini kemudian menyiapkan uang sebesar Rp60juta yang dipisahkan kedalam enam amplop. Masing-masing amplop berisi Rp10juta. Ricky, juga menyiapkan uang sebesar US$ 1000 yang akan diberikan kepada Tri Satriya Santosa.
Setelah siap dengan uang yang sudah dipisah-pisahkan, Ricky langsung menghubungi Tri Satya Santosa melalui pesan singkat. Dalam percakapan keduanya, ada kata empek-empek alias makanan khas Palembang yang disampaikan Ricky kepada Tri Satya. setelah Ricky sudah menyiapkan uang. Begini isi percakapan keduanya saat sidang perdana Ricky di PN Tipikor Serang, kemarin.
Ricky: “Siang, pempeknya mau dikirim kemana ya? Dhanny yang mau antar,”
Tri Satriya; “Biar diambil sopir,”.
Ricky; “Ok, ketemu Dhanny ya, sopir namanya siapa?”.
Tri Satriya; “Endang, di kantor,”.
Ricky mengkahiri Percakapan tersebut dengan mengulang tempat yang sudah ditentukan Tri Satya.
Rick: “Oke, iya di kantor,”.
Sebelumnya diberikan, permintaan Tri kepada Ricky disampaikan sebelum rapat Paripurna yang pengesahan APBD Banten TA 2016, 30 November 2015. Menurut anggota DPRD dari Fraksi PDI-Perjuangan ini, uang yang diberikan kepada 6 anggota DPRD agar jalannya rapat paripurna tidak terhambat dengan berbagai hal.
“Supaya tidak gaduh di paripurna besok, ada usaha enggak dari Pak Ricky kira-kira? Buat enam orang saja,” kata Tri Satya melalui pesan singkatnya seperti tertuang dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK, Khaerudin.
Menjawab saran tersebut, Ricky kemudian menyanggupi serta meyakinkan kepada Tri jika dirinya sudah berkomitmen dengan anggota DPRD.
“Siap! Siap! He Pak Tri, kayak gitu mah enggak usah diomongin Pak, tinggal perintah aja, gimana? Kan kita sudah komit,” jawab Ricky.(Nda)
