Banten Hits – AH (13), warga Kampung Peutey Sayak, Desa Ramea, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang meninggal dunia setelah menderita penyakit usus buntu yang tak tersentuh pengobatan medis, Rabu (7/12/2016).
Tragisnya, remaja miskin ini delapan bulan sebelumnya menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan tetangganya. Pelakunya kini sudah mendekam di sela tahanan.
Mendapat kabar duka tersebut, aktvis Pandeglang Care Movement (PCM) bersama Gerakan Sedekah Gotong Royong (GSGR) menyambangi kediaman Askah, ibunda korban untuk memberikan sejumlah bantuan kepada warga miskin tersebut.
Mereka menilai, pemerintah lamban mengambil tindakan terhadap almarhum saat masih hidup.
“Ini tamparan keras dan fenomena buruk bagi kita semua dan pemerintah, sebab usus buntu bisa disembuhkan,” kata aktivis PCM Nasrullah kepada Banten Hits, Kamis (8/12/2016).
“Kita mengajak kepada aktivis sosial, pemerhati anak dan intansi terkait untuk menyelesaikan kasus seperti ini, karena masih banyak AH yang lain di luar sana,” sambungnya.
Dosen Unma Banten yang akrab disapa Nas Brow ini juga menyebutkan kasus serupa, di antaranya dua siswa SDN 1 Koranji Kecamatan Pulosari, Muhammad Sopian yang mengalami katarak dan Muhammad Jayana yang tak mempunyai lubang anus.
“Seperti kasus di Pulosari yang sampai saat ini belum ada penanganan yang serius dari pemerintah. Jangan sampai kasus ini menjadi seperti AH,” pungkasnya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita yang mengetahui kabar itu juga langsung memberikan bantuan kepada keluarga alrmahum melalui Kepala Badan pemberdayaan Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3KB) Deden Kuswan didampingi Camat Mandalawangi Suparta.(Rus)
