Banten Hits – Komisi VI DPR RI meminta Bulog Sub Divre Tangerang memperhatikan kualitas raskin yang disalurkan kepada masyarakat. Hal ini karena banyak keluhan masyarakat terhadap kualitas beras, mulai dari warna yang kusam dan berkutu.
“Kami minta diperhatikan kualitas dan penyalurannya kepada masyarakat,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR, Inas Nazrullah Zubir, di Gudang Bulog Sub Divre Tangerang, Jalan M. Toha Km. 4, Sangiang, Kota Tangerang, Rabu (28/12/2016).
Bulog Sub Divre Tangerang bertugas mendistribusikan raskin ke 49 kecamatan, dan 432 kelurahan se-Tangerang Raya meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan.
Menurut Inas, agar kualitas beras yang akan disalurkan tetap terjaga. Diperlukan sebuah penyimpanan yang layak dan modern. Inas juga menekankan agar Bulog bisa meningkatkan serta memperketat pengawasan untuk mengantisipasi beredarnya beras oplosan di tengah-tengah masyarakat.
“Negara jangan kalah dengan mafia atau tengkulak yang memanfaatkan peredaran beras oplosan itu. Kami minta, Bulog rutin melakukan monitoring,” ujarnya.
“Perhatikan juga kemasannya. Oknum akan memanfaatkan karung Bulog untuk mengoplos beras lalu diedarkan ke masyarakat. Ini perlu perhatian khusus, cara manajemennya jangan sampai kecolongan,” tegasnya.
Kepala Bulog Sub Divre Tangerang, Rusli tak menampik adanya teknik pencampuran beras. Namun, hal itu kata Rusli tidak menyalahi aturan.
“Kami bukan mengoplos, tapi beras yang sudah lama dicampur dengan beras yang masih bagus. Itu namanya proses perbaikan beras,” tandasnya.
Bulog sambung Rusli terus berkomitmen menjaga ketahanan pangan nasional. Penyaluran raskin kepada masyarakat sudah dilakukan dengan poin-poin yang sudah ditetapkan.
“Dijual ke masyarakat per kg Rp1.600 sisanya Rp6.000 disubsidi oleh pemerintah,” jelasnya.(Nda)
