Pandeglang – Hari ini tepat satu tahun Irna Narulita-Tanto Warsono Arban memimpin Kabupaten Pandeglang sejak resmi dilantik sebagai bupati dan wakil bupati oleh Gubernur Banten Rano Karno, di pendopo gubernur, Rabu (23/3/2016).
BACA JUGA: Resmi Dilantik, Irna-Tanto Disambut Ribuan Warga di Alun-alun Pandeglang
Saat pilkada 9 Desember 2015 lalu, pasangan yang diusung oleh 10 partai politik ini bertekad membenahi berbagai permasalahan yang dihadapi Kabupaten Pandeglang yang masih menyandang sebagai salah satu daerah tertinggal di Banten.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menilai, satu tahun menahkodai Pemkab Pandeglang, Irna-Tanto belum memberikan perubahan. Kebijakan-kebijakan istri dari Dimyati Natakusumah ini pun dirasa belum dirasakan langsung oleh masyarakat.
Hal tersebut disuarakan PMII saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Pendopo Pandeglang, Kamis (23/3/2017).
“Jangan dulu berbicara smart city, lihat kondisi masih banyak anak yang putus sekolah karena kondisi ekonomoi, belum lagi kemiskinan dan predikat sebagai daerah tertinggal,” kata korlap aksi, Asep Damanhuri dalam orasinya
BACA JUGA: Pandeglang Bakal Nyaman Investasi, Irna: Jangan Cari Kerja ke Luar
Mahasiswa meminta Irna-Tanto serius mengatasi berbagai persoalan di Kabupaten Pandeglang, terutama soal kebijakan yang pro terhadap rakyat kecil.
“Pandeglang harus keluar dari daerah tertinggal. Pemkab harus mampu memberikan jaminan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan kepada masyarakat,” serunya.
Visi misi yang digaungkan Irna-Tanto saat berkampanye hingga terpilih pun dinilai masih setengah hati diwujudkan.
“Apakah visi misi itu hanya ilusi semata untuk menarik perhatian warga. Kami menagih janji Irna-Tanto terutama mewujudkan birokrasi yang amanah dan melayani,” kata kata Ketua PMII Pandeglang, Ajar Sudrajat menambahkan.
BACA JUGA: Begini Visi Misi Pasangan Intan
“Birokrasi buruk akan berdampak pada kinerja SKPD. Percepatan pembangunan, pendidikan dan kesehatan juga masih harus jadi catatan penting bagi pemerintahan Irna-Tanto ke depan,” tegasnya.(Nda)
