Serang – Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Banten menyayangkan kegiatan makan tanpa alas yang dilakukan sekelompok anggota Pramuka peserta pelantikan anggota baru Saka Wirakartika, di Kawasan Wisata Tanjung Kait, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, 17-19 Maret 2017.
Ketua LPA Banten, Uut Luthfi menilai, apapun alasannya, memberikan makan di atas tanah tanpa alas merupakan bentuk dari bullying dan tak memiliki prikemanusiaan.
BACA JUGA: Makan Digelar di Tanah, Kegiatan Pramuka di Mauk Tangerang Dikecam
“Kalau soal mendidik kedisiplinan bukan begitu caranya. Mohon maaf, itu sudah seperti hewan. Kita saja memberikan hewan peliharaan makanan tetap diberikan alas, apalagi ini manusia,” kata Uut kepada Banten Hits, Senin (27/3/2017).
Ia menyesalkan, hal tersebut justru diizinkan oleh orang-orang yang notabene sebagai tenaga pendidik dan berpendidikan. Menurutnya, memberikan makananan kepada seseorang tanpa alas sudah menjatuhkan martabat seorang manusia.
“Jelas lah menjatuhkan martabatnya sebagai manusia,” tegas Uut.
BACA JUGA: Kwarcab Tangerang Minta Maaf soal Pramuka Makan di Atas Tanah tanpa Alas
Uut pun mempertanyakan pengawasan pihak terkait. Mengingat, Pramuka, sebagai salah sartu ektrakulikuler di lingkungan sekolah, maka perlu ada tindakan dari dinas pendidikan.
“Ini harus jadi catatan dinas pendidikan dan gerakan pramuka hingga tingkat nasional agar hal seperti ini tidak lagi terulang. Buat pedomannya,” ucapnya.
Pihaknya akan segera melayangkan surat kepada dinas pendidikan, gerakan Pramuka mulai dari Kwarcab dan Kwaranas.
“Agar ke depan kegiatan-kegiatan seperti ini memiliki SOP, jadi jelas batasannya seperti apa,” tandasnya.(Nda)