Pandeglang – Kabupaten Lebak dan Pandeglang merupakan daerah yang dinilai memiliki potensi kuliner tinggi. Namun sayang, kuliner khas daerah tersebut sulit dijual di pusat perbelanjaan (mal) maupun dinikmati pengunjung hotel.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Banten (DP3AKKB) Siti Ma’ani, di sela-sela kegiatan penguatan pengembangan rumah lintas sektoral dan lintas program bagi industri rumahan, di Hotel Sofyan Inn Altama Pandeglang, Selasa (4/4/2017).
“Lebak dan Pandeglang punya potensi kuliner yang luar biasa. Tapi cara pengemasannya belum sesuai dengan standar produk yang bisa memasuki hotel dan mal. Makanya kita coba dorong itu,” kata Siti.
Siti meyakini, dengan kualitas pengemasan suatu produk, maka produk tersebut akan mampu bersaing dengan produk-produk lainnya di pasar dengan cakupan yang lebih luas.
Kasi Peningkatan Hidup Kualitas Perempuan DP3AKKB Banten, Almahdi menambahkan, pengolahan industri rumahan tidak bisa melibatkan satu orang. Untuk itu, dibutuhkan sistem manajemen optimal.
“Kalau ada kesulitan dalam promosi, coba mendekat ke dinas terkait bagian promosi. Saya yakin di kota dan kabupaten ada bagian promosinya,” ucapnya.
Kegiatan yang diikuti oleh 60 peserta Simpan Pinjam Perempuan (SPP) asal Lebak dan Pandeglang tersebut juga diharapkan mampu mengatasi kesenjangan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan perempuan melalui produk kreatif industri rumahan yang nantinya akan ditingkatkan secara terus menerus.(Nda)