Pandeglang – Meski mempunyai potensi kuliner yang luar biasa, namun sayang produk-produk kuliner UMKM di Kabupaten Pandeglang sulit masuk untuk dijual di pusat perbelanjaan dan hotel. Salah satu faktornya adalah lemah dalam pengemasan produk.
BACA JUGA: Kuliner Lebak dan Pandeglang Punya Potensi Luar Biasa, Tapi Sulit Masuk Mal
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pandeglang, Cecep Djuanda mengaku, hal itu menjadi tanggung jawab Dinas Industri Perdagangan dan ESDM.
“Perda Nomor 6 tahun 2016 tentang tupoksi dinas, instansi badan dan kantor sudah mengatur, bahwa itu ada di disperindag,” ujar Cecep, Selasa (11/4/2017).
Cecep menjelaskan, dinas koperasi hanya bertanggung jawab soal keberadaan 435 koperasi di Pandeglang. Sementara terhadap UMKM, hanya sebatas pembinaan.
“Manajemen ada di kami. Artinya, tugas dua dinas ini hampir sama, maka dari itu saya kira soal kemasan itu jadi PR bersama,” katanya.
Terpisah, Kepala Disperindag dan ESDM Pandeglang, Tantang Efendi tak membantah jika persoalan kemasan menjadi tanggung jawabnya. Namun, tanggung jawab secara keseluruhan bukan menjadi tugas disperindag.
“Soal kemasan, kami akan lakukan pembinaan, karena mobil kemasan hanya diperuntukkan untuk Industri Kecil Menengah (IKM), tapi saat ini sudah bagus,” pungkasnya.
Pada Selasa (4/4/2017) lalu, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Banten menggelar kegiatan yang bertujuan mendorong agar kemasan produk lebih menarik melalu penguatan pengembangan rumah lintas sektoral dan lintas program bagi industri rumahan. Dari dua belas ribu UMKM, belum ada pengemasan produk yang masuk kriteria menarik. Hal ini berpengaruh pada daya tarik calon pembeli.(Nda)