Tangsel – Lima rumah warga di Kelurahan Kranggan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) hancur setelah longsor terjadi Senin (8/5/2017) malam.
Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) guna mengetahui sejauh mana kondisi di lokasi longsor tersebut.
“Kesimpulan sementara karena kontur tanah yang ekstrem curam dan curah hujan yang sangat tinggi membuat akar pohon menjadi beban, sehingga menyebabkan longsor,” kata Benyamin, Rabu (10/5).
Ben sapaan akrabnya mengatakan, tanah di tebing yang longsor itu sempat dijual untuk perumahan pada tahun 1980. Pemotongan tanah yang tidak tepat juga menjadi pemicu longsor.
“Seperti teknis pemotongannya dulu langsung curam, 90 derajat, dan tidak dibuat terasering,” ujarnya,
Pemkot Tangsel masih menunggu kajian BPPT dan berencana membangun terasering di lokasi longsor tersebut.
“Saya sudah minta bikin kajian. Nanti kita akan bikin terasering di daerah yang berdekatan. Kita harap 1 atau 2 bulan kajian selesai,” terangnya.
Tidak ada korban dalam musibah tersebut. Pasanya, sebelum longsor terjadi, warga sudah terlebih dahulu mengungsi.(Nda)