Tangsel – Petugas Satpol PP Kota Tangsel menjaring belasan gelandangan dan pengemis (gepeng), Selasa (8/8/2017) malam.
Belasan gepeng tersebut dijaring dari sejumlah titik di antaranya, di wilayah Ciputat, sekitar kampus UIN, kawasan Bintaro Jaya, Serpong Utara dan sekitar kawasan Gading Serpong dan Alam Sutera. Kebanyakan dari mereka berasal dari wilayah Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat
”Ini salah satu penyakit masyarakat yang membuat daerah terlihat tidak tertib. Tempat mereka beroperasi juga berisiko, karena di ruas jalan,” kata Hadiana, Kasi Rehabilitasi Tuna Sosial dan KPO Dinsos Tangsel, Rabu (9/8).
Seluruh gepeng yang terjaring razia akan diserahkan ke Panti Sosial Bina Karya Bekasi untuk mendapat pembinaan berupa keahlian agar memiliki modal kemampuan untuk mempersiapkan diri bersaing di dunia kerja.
“Mereka diberi keahlian supaya tidak mengemis lagi. Supaya siap dengan dunia kerja. Kita harap juga, tidak ada orang dari kampung asal mereka yang juga ikut-ikutan mengemis,” harap Hadiana.
Banyaknya pengemis yang berasal dari daerah yang sama menjadi tolak ukur dari mengemis bisa memperoleh keuntungan yang cukup besar.
Salah satu pengemis yang terjaring Saryono mengatakan, kerabatnya merupakan pengemis di daerah Jakarta Barat. Dari hasil mengemis itu, Saryono mengaku kerabatnya mampu membiayai keluarganya di kampung halaman.
”Saya lihat saja mereka bisa biayai keluarganya dengan mengemis, saya coba juga. Ternyata memang benar, sehari bisa dapat uang Rp50-200 ribu per hari. Lumayan, bisa buat makan seharian, kadang juga makan dikasih,” tutur Saryono.
Sebelum mengemis di Tangsel, Saryono mengaku beroperasi di wilayah Daan Mogot.
”Di sana kena razia makanya pindah ke sini,” akunya.(Nda)