Pandeglang – Dari total 12.000 nelayan di Kabupaten Pandeglang, ada 7.200 nelayan yang sudah memiliki kartu nelayan. Artinya, masih ada ribuan nelayan lainnya yang belum mengantongi kartu yang bermanfaat bagi para nelayan tersebut.
Kartu nelayan menjadi salah satu syarat bagi nelayan untuk bisa mengajukan menjadi peserta penerima bantuan asuransi bagi nelayan. Di Pandeglang, hanya 320 nelayan yang sudah terdaftar asuransi.
Perwakilan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Frits Penehas Lessnusa menyatakan, pemberian asuransi untuk nelayan ini guna memberikan kesehatan yang layak kepada para nelayan.
“Klaim asuransi untuk nelayan ini untuk memberikan jaminan kepada nelayan dalam menjalankan usahanya. Asuransi juga merupakan bukti perhatian pemerintah pusat dan diharapkan memberikan manfaat dan kesehatan bagi para nelayan,” kata perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Frits Panehas Lessnusa, di Pandeglang, Selasa (22/8/2017).
Bupati Pandeglang Irna Narulit mengatakan, pemkab terus mendorong kepada para nelayan untuk mengurus kartu nelayan agar bisa menjadi peserta asuransi.
Irna juga mengingatkan kepada para nelayan agar menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan untuk menjaga sumber daya alam
“Kami terus mendorong para nelayan untuk membuat asuransi nelayan. Kami juga berharap para nelayan bisa menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan untuk menjaga sumber daya alam laut,” ucapnya.
Ia berharap, dengan sistem Vessel Monitoring Aid (VMA) target perikanan Pandeglang bisa tercapai.
“Ada 33 pulau, saya harap VMA bisa mempermudah para nelayan saat melaut. Apalagi potensi perikanan kita sangat besar karena memiliki garis pantai yang panjang,” jelasnya.(Nda)
