Pandeglang – Kritik kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang terkait pembelian 4 mobil dinas untuk pejabat vertikal masih terus disuarakan.
BACA JUGA: Tolak Mobdin Mewah Pejabat, Mahasiswa Sebut Irna-Tanto Gagal Sejahterakan Rakyat
Pembelian mobil dinas yang tergolong mewah tersebut dinilai menghambur-hamburkan anggaran di tengah keterbatasan anggaran yang dimiliki Pandeglang yang masih menyandang status sebagai salah daerah tertinggal di Provinsi Banten.
BACA JUGA: Mobil Dinas Mewah untuk Pejabat Vertikal, Irna: Buang-buang Anggaran, Enggaklah
Berunjuk rasa di depan gedung DPRD dan pendopo bupati, mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mendesak pemkab melelang 4 mobil dinas tersebut.
“Lelang mobil dinas, kami butuh pembangunan,” kata Yandi salah satu pengunjuk rasa dalam orasinya.
BACA JUGA: Aksi Copot Sekda Lebak Melempem, Pemuda Pancasila Pasang Badan
Ketua PMII Pandeglang Ajat Sudrajat menilai, saat ini kondisi keuangan Pandeglang sangat terpuruk. Belum lagi, pemotongan DAU dan denda pengembalian Rp6 miliar sebagai buntut tidak terserapnya anggaran membuat kondisi keuangan Pandeglang semakin memprihatinkan.
BACA JUGA: Anggaran Terbatas, Sejumlah Program Pemkab Pandeglang Tahun 2017 Belum Optimal
“Selama 2 tahun masa kepemimpinan Irna-Tanto, predikat daerah tertinggal dan segudang masalah lain belum mampu diselesaikan. Ironinya, di tengah anggaran yang terbatas, pemkab malah membeli 4 mobil baru untuk pejabat,” sesalnya.(Nda)