Belasan Tahun Berdampingan, Umat Gereja dan Masjid di Dadap Ini Selalu Rukun

Date:

Gereja dan Masjid berdampingan
Gereja Metodhist Indonesia Sion Dadap dan Masjid Jihadul Mu’minin di Perumahan Taman Dadap.(Foto : Yogi Triandono/Banten Hits)

Tangerang – Hidup berdampingan selama belasan tahun telah membuat jemaat Gereja Metodhist Indonesia Sion Dadap dan Masjid Jihadul Mu’minin di Perumahan Taman Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, dapat saling menghargai satu sama lain. Tidak pernah ada gesekan yang disebabkan oleh salah satu umat dari satu pihak mengeluhkan kegiatan umat yang lain.

Hal tersebut dilontarkan oleh Pengurus Masjid Jihadul Mu’minin, Muhamad Mastur. Mastur
mengatakan Masjid dan Gereja ini sudah berdampingan sejak tahun 1995 lalu. Tak pernah ada
pergesekan antar keduanya, bahkan saling dukung saat salah satunya tengah mengadakan kegiatan keagamaan.

“Alhamdulillah selama Masjid dan Gereja ini berdampingan, tidak pernah ada gesekan apapun,
bahkan kita menghormati masing-masing,” jelasnya, Sabtu (24/12/2017).

Menurut Mastur, sikap saling menghargai juga terlihat dari sikap masing-masing untuk saling
berbagi lahan parkir. Bahkan, lanjutnya, jemaah Masjid yang dibangun diatas lahan fasos fasum
milik pengembang perumahan Taman Dadap Indah tersebut, ikut melakukan pengamanan saat perayaan Natal yang dilakukan di gereja.

“Iyah, seperti parkir kita sediakan di depan Masjid, kita juga ikut menjaga ketika mereka
sedang merayakan natal,” tuturnya.

Mastur mengatakan, saat perayaan Maulid dan Natal beberapa tahun lalu pernah berbarengan, kedua pengurus tempat ibadah pun melakukan komunikasi terlebih dahulu.

“Pernah kita barengan harinya antara Maulid dan Natal, kita komunikasi bahwa disini akan ada
maulid, jemaat Natal kapan perayaannya?, kita sesuaikan. Pernah waktu itu kita lagi sedang
Khotbah Jum’at, pas mereka sedang latihan, mereka langsung kecil kan volume suaranya, jadi
memang disini saling menghormati,” jelasnya.

Sementara itu, Pendeta Roy Lawrant Jabarly pun mengakui kunci dari rukunnya kedua tempat ibadah tersebut adalah koordinasi. Kedua pengurus selalu berkomunikasi ketika akan mengadakan
kegiatan.

“Saya selalu telepon pengurusnya ketika kami ada kegiatan, puji Tuhan tidak pernah ada gesekan
ataupun konflik yang terjadi, ibadah kami lancar dan setiap ada kegiatan didukung oleh pengurus
Masjid,” ungkapnya.

Roy merasa kagum dengan toleransi yang ditunjukkan oleh pihak pengurus Masjid. Ia bercerita,
pihak pengurus Masjid pernah memindahkan salah satu kegiatan saat bertepatan dengan ibadah
Minggu umat nasrani.

“Saya sebagai umat Nasrani merasa aman dan nyaman beribadah disini, waktu itu pernah ada
kegiatan Maulid Nabi, lalu bertepatan dengan ibadah minggu, saya telepon pengurus, beliau
bilang lanjut saja Pak, tidak apa-apa, ternyata kegiatan maulidnya dipindah ke lain tempat,”
ucapnya.

Roy berharap, kerukunan antar umat beragama seperti ini tetap ditunjukkan sebagai cerminan
bahwa Indonesia ini memiliki simbol Bhineka Tunggal Ika.

Saat ini, kedua bangunan ini hanya dibatasi tembok setinggi sekitar tiga meter.(Zie)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...