Pengguna Transportasi Massal di Tangerang cuma 14 Persen

Date:

Ilustrasi (net)

Tangerang – Keluhan Kota Tangerang macet, mungkin sering terlontar dari warganya karena kondisi jalanan di Kota akhlakul karimah semakin tak nyaman dan semrawut. Hal itu kini yang mulai dibenahi pemerintah kota setempat.

Seiring keberadaan Bandara Soekarno-Hatta yang membuat Kota Tangerang menjadi titik simpul Internasional, persoalan kemacetan harus segera ditasi.

Kabid Pengembangan Sistem Transportasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Agus Wibowo mengatakan, dengan adanya moda transportasi anyar yakni kereta yang langsung menuju ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta dikhawatirkan berdampak pada arus lalu lintas yang melewati Kota Tangerang ini.

“Sesungguhnya yang melatar belakangi pertumbuhan penduduk memang tidak bisa dihindarkan. Maka dari itu butuh transportasi massal yang saat ini masih menjadi PR (pekerjaan rumah) kami. Sebab Tangerang menjadi lintasan yang mempunyai simpul transportasi nasional berdekatan dengan Jakarta. Dan juga titik simpul Internasional dengan adanya Bandara Soekarno-Hatta,” jelas Agus, Rabu (3/1/2017).

Ia merinci data pergerakan kendaraan total di Jabodetabek saja mencapai 50 juta. Di Tangerang ada sekitar 3 juta orang per harinya yang lalu lalang melintasi Kota Tangerang.

“Penggunaan kendaraan pribadi sangat mendominasi, makanya transportasi umum sangat diperlukan,” ucapnya.

Agus mencoba melakukan survei kepada masyarakat. Hasilnya hanya 250.000 warga yang memakai fasilitas transportasi umum.

“Itu sekitar 14 persen, selebihnya mereka menggunakan kendaraan pribadi. Harus ada transportasi massal yang nyaman serta aman, agar mereka bisa beralih,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil DPRD Kota Tangerang, Hapipi menyatakan persoalan kebutuhan masyarakat terhadap transportasi massal sangat terasa.

“Kalau transportasi masaal tidak ada, tahun-tahun mendatang pasti akan padat. Kalau dibiarkan begini saja dan tidak ada inovasi, Tangerang bakal semrawut,” imbuh Hapipi.

Hapipi menyarankan agar ditambah lintasan KRL untuk mengakomodasi keperluan masyarakat. Apa lagi dengan keberadaan Kereta Bandara, menyebabkan pengurangan perjalanan dari Batuceper-Duri.

“Di Kota Tangerang jumlah penduduknya sekitar 2 juta. Sebagian senang naik kereta. Sebab kereta modal untuk beban kemacetan. Makanya Pemkot Tangerang harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait persoalan transportasi massal ini,” tandasnya.(Zie)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...