Cilegon – Bus yang beroperasi di Terminal Terpadu Merak (TTM) yang merupakan terminal tipe A milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI kini berkurang. Dai total bus 512, kini berkurang menjadi 312 setelah 200 bus terpaksa dikeluarkan karena tak memperpanjang persyaratan administrasi.
“Sebanyak 200 unit belum melakukan perpanjangan. Yang belum melakukan perpanjangan izin tidak boleh beroperasi, dan kita tolak. Kalau seandainya beroperasi di luar sudah kewenangan instansi sebelah,” kata Kepala TTM Sugio, Minggu ( 11/2/2018 )
Kemenhub sebelumnya telah memperingatkan pemilik PO agar kendaraannya segera mengurus kelengkaan surat-surat izin sampai dengan batas waktu yang ditentukan 1 Februari 2018. Namun diketahui pemilik PO tidak mengindahkan peringatan yang diberikan sehingga pihak terminal terpaksa tidak melayani bus yang tidak dilengkapi ijin. Saat ini di TTM ada sedikitnya 37 PO yang beroperasi.
Sugio menjelaskan, setelah pihaknya memberikan peringatan terdapat beberapa bus reguler yang sudah mengalami perubahan dengan cara melakukan perbaikan fisik kendaraan seperti seperti kaca pecah, pintu mobil, ban, dan yang lainnya. Namun jika terkait adminitrasi administrasi hingga saat kni tidak mengalami perubahan meskipun telah memberikan imbauan.
“Secara administrasi mereka (PO) tidak mengurus kir dan surat lainnya. Terpaksa kami tindak tegas dan tidak kami layani di TTM,” katanya.
Meskipun jumlah bus yang beroperasi di Terminal mengalami pengurangan menjadi 312 bus, namun Sugio menegaskan bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi angkutan atau penjadwalan yang ada di terminal.
“Kami masih berikan kesempatan pada pengurus PO untuk bisa memperpanjang izinnya, sampai dengan bulan puasa mendatang. Kalau pun tidak kami akan berkoordinasi kepada pemilik PO yang sudah mengurus izin agar bisa ditambah. Dipastikan pada angkutan hari besar nanti jumlah bus kurang,” tandasnya. (Rus)
