Gerak Cepat Kapolres Tangsel setelah Emak Tukang Sayur Korban Gusuran Tol Serpong – Balaraja ‘Dimakan’ Calo di Situ Gadung

Date:

Kapolres Tangsel AKBP Sarly Sollu menyebut jajarannya telah melakukan penyelidikan terkait emak tukang sayur korban gusuran Proyek Tol Serpong – Balaraja yang jadi korban calo tanah di situ Gadung. Foto Ilustrasi: TribunNews.com.

Tangerang – Kapolres Tangsel AKBP Sarly Sollu bergerak cepat setelah mencuatnya kasus SA (55), emak-emak pedagang sayur di Kampung Sindang Palay, Desa Situ Gadung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang yang jadi korban calo tanah.

“Dicek ke (Satuan) Reskrim dulu,” kata Sarly saat dihubungi BantenHits.com, Jumat, 25 Februari 2022.

Berselang beberapa menit kemudian, mantan Kapolres Tana Toraja yang dikenal ramah ini langsung mengabarkan hasil pengecekan yang dilakukannya.

“Laporannya ada di Polres (Tangsel) pada tanggal 16 Februari 2022,” ungkap Sarly.

“Sudah dilakukan penyelidikan. Penyidik sudah mengirimkan undangan ke beberapa saksi untuk dimintai keterangannya,” sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, nasib tragis dialami SA (55), emak-emak pedagang sayur di Kampung Sindang Palay, Desa Situ Gadung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

SA (57) adalah korban gusuran Proyek Jalan Tol Serpong – Balaraja. Tragisnya, karena dia awam, ratusan juta uang ganti rugi yang diberikan pemerintah ‘dimakan’ sama calo.

Kepada BantenHits.com, SA menuturkan, peristiwa yang dialaminya bermula ketika lahan miliknya seluas 400 meter bersama lahan milik sepupunya 105 meter digusur proyek Jalan Tol Serpong Balaraja.

Pada sekitar awal 2021, SA mendapatkan pembayaran ganti rugi dari pemerintah melalui BPN Kabupaten Tangerang. Saat pembayaran itulah, IN, anak seorang tokoh masyarakat di Desa Situgadung menawarkan pendampingan.

Namun, anehnya, IN meminta agar SA hanya berangkat sendiri ke Kantor BPN Kabupaten Tigaraksa.

“Saya gak boleh bawa saksi. Sendirian aja,” kata SN dalam Bahasa Sunda Tangerang kepada BantenHits.com, Kamis, 24 Februari 2022.

Pembayaran ganti rugi untuk tanah yang tergusur proyek jalan tol itu, ungkap SA, dibayarkan melalui rekening BNI miliknya. Saat pencairan itulah, IN meminta agar SA menyerahkan buku tabungan, ATM dengan nomor PIN dan KTP asli. Dalihnya, IN akan membantu SA untuk melakukan pengecekan uang ganti rugi.

“Bilangnya biar dia yang ngecek, apakah uang sudah masuk atau belum,” ungkap SA.

Penguasaan buku tabungan dan ATM milik SA oleh anak tokoh ini, berlangsung selama hampir tiga hari. Ketika, buku tabungan dan ATM dikembalikan, SA kaget karena uangnya berkurang ratusan juta.

Saat itulah SA kemudian meminta dicetakkan rekening koran kepada pihak bank. Dari rekening koran itulah dia mengetahui uangnya digunakan IN untuk membeli batu bata, dan mentransfer ke sejumlah orang dengan nilai total sekitar Rp 300 juta.

Kepala Desa Situ Gadung, Aca Aminudin tak bisa dimintai keterangan terkait peristiwa yang menimpa warganya ini. Saat dihubungi BantenHits.com, Jumat pagi, 25 Februari 2022, nomor telepon seluler Aca tak aktif. Begitu juga aplikasi WhatsApp hanya centang satu.

Sementara, Camat Pagedangan, Zaenudin mengaku tak tahu soal nasib yang dialami oleh warganya. Dia juga membantah proses ganti rugi proyek Jalan Tol Serpong Balaraja.

“Urusan apa? Gak ada calo-caloan. Saya gak tahu,” kata Zaenudin singkat.

Sementara itu, Kepala Humas Sinar Mas Land, Ahmad Soemawisastra kepada BantenHits.com pihak yang melakukan pembebasan tanah untuk jalan itu bukan pihak yang membangun tapi pemerintah.

“Tanah yang sudah milik PT BSD tidak langsung diserahkan ke PT Serbaraja sebagai pengembang Tol Serbaraja tapi dihitung ulang oleh pemerintah sebagai pemilik jalan,” jelas Ahmad, Jumat, 25 Februari 2022.

“Pembebasan lahannya dilakukan oleh pemerintah. Setelah lahan siap baru diberikan ke perusahaan yang sudah ditunjuk melalui atau pemenang lelang untuk membangunnya,” sambungnya.

Seperti diketahui, Sinar Mas Land melalui PT Trans Bumi Serbaraja menjadi pohak yang ditunjuk pemerintah untuk membangun Serpong-Balaraja sepanjang 39,9 kilometer.

Dikutip BantenHits.com dari tempo.co untuk pembangunan jalan tol tersebut, Sinar Mas Land memperoleh kredit sindikasi sebesar Rp 3,28 triliun.

Kredit digagas oleh PT Bank Central Asia (BCA), Bank Mandiri, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebagai Joint Mandated Lead Arranger and Book Runners (JMLAB) serta Bank BJB dan Bank Papua.

Editor: Fariz Abdullah

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Ada PJU Mati di Kota Tangerang? Hubungi Kontak-kontak Ini Agar Cepat Ditangani!

Berita Tangerang - Buat warga yang mendapati lampu penerangan...

Indonesia Emas 2045 Jadi Fokus, Ini Cara Ratu Tatu Padukan RPJPD dengan RPJPN

Berita Serang - Indonesia Emas 2045 menjadi fokus Rencana...

Dukungan Polri ke Kementan untuk Wujudkan Swasembada Pangan Jadi Energi Baru Pertanian

Berita Jakarta - Kementerian Pertanian dan Kepolisian Republik Indonesia...

Pangling! Begini Penampakan Kawasan Jalan Kali Sipon setelah Hari keempat Penertiban

Berita Tangerang - Penertiban yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot)...